trending

Lagi, Muhammadiyah Dirikan Sekolah di Luar Negeri

Penulis Z Ibrahim
Feb 02, 2022
Lagi, Muhammadiyah Dirikan Sekolah di Luar Negeri
ThePhrase.id - Setelah peresmian perguruan tinggi di Malaysia yang diberi nama Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) pada 10 Agustus 2021, kini Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Muhammadiyah kembali melebarkan sayap pengembangan lembaga pendidikannya di Negara Kanguru, Australia.

“Alhamdulillah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memperoleh izin operasional sekolah Muhammadiyah di Australia”, demikian Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro Yogyakarta, Rabu (29/12/2021).

“Kampus ini memiliki makna internasionalisasi Muhammadiyah yang punya peran jangka panjang ingin menghadirkan Islam rahmatan lil alamin, mencerdaskan kehidupan antar bangsa, dan menghadirkan Islam sebagai dinul tanwir, agama sebagai pencerahan dan peradaban luhur multicultural," lanjut Haedar.

Muhammadiyah Australia College (MAC) demikian nama sekolah tersebut, menurut Haedar memiliki tiga poin penting, yakni mewujudkan usaha perdamaian lewat jalur pendidikan yang inklusif agar dunia lebih menyatu, mengintegrasikan Islam dan Barat dengan tetap merawat multikultural satu sama lain, dan menghadapi era islamophobia atau bentuk-bentuk radikalisme global lainnya dengan dakwah pencerahan.

Muhammadiyah Australia College (MAC) berlokasi di 1-3 Killarney Drive Melton, Victoria, Australia. (Foto : sangpencerah.id)


“Kita ingin mengeliminasi atau memoderasi islamophobia itu tidak lewat semata-mata peran-peran literasi, lewat forum dan lain sebagainya, tetapi lewat institusi yang hadir secara nyata dan bersifat inklusif, itulah Lembaga Pendidikan,” ujarnya.

Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, mengungkapkan bahwa Muhammadiyah Australia College (MAC) yang berlokasi di 1-3 Killarney Drive Melton Victoria Australia telah mendapatkan izin dari Pemerintah Australia melalui Victorian Registration and Qualifications Authority (VRQA) Department Education Victoria pada tanggal 21 Desember 2021.

Setelah resmi mendapat izin operasional yang diterbitkan oleh VRQA Department Education Victoria, MAC sendiri merupakan sekolah dengan jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) atau Primary/Co-educational, yang mulai beroperasi untuk pertama kalinya pada Senin, 31 Januari 2022.

Dalam rilis yang diberitakan oleh fanspage MAC pada Selasa (1/2), ditampilkan bahwa setiap murid MAC dan orang tuanya disambut di pintu gerbang oleh Dewan Direksi, Kepala Sekolah, dan Staf Pengajar Muhammadiyah Australia College.

Salah satu foto menampilkan dekorasi kantor depan dan ruang kelas dengan spanduk besar ucapan selamat datang ke dalam lingkungan sekolah yang membentuk kepribadian akhlak mulia dan sikap ihsan.

“Welcome Muhammadiyah Australia College: School of Akhlaq, School of Ihsan,” demikian kalimat yang tertulis. Para siswa MAC bukan hanya warga Indonesia, tetapi juga anak-anak dari berbagai bangsa.

Agung Danarto menyebut berdirinya MAC merupakan mandat dari Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 di Makassar untuk melaksanakan dan mengembangkan program Internasionalisasi Muhammadiyah. Di antara program yang bersifat globalisasi tersebut selain mengembangkan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pengurus Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA), beasiswa dan diaspora kader, forum-forum dialog antaragama dan perdamaian, serta program-program kemanusiaan di ranah global; secara khusus mengembangkan amal usaha strategis di luar negeri.

"Setelah mendirikan Markaz Dakwah dan TK ABA di Cairo Mesir, Usaha Ekonomi PCIM Malaysia, Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), kini Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama PCIM Australia mendirikan Muhammadiyah Australia College (MAC)," kata Agung.

Ketua Tim Pendirian MAC, Dahlan Rais menyampaikan bahwa usaha pendirian MAC ini sudah dimulai sejak 2017. MAC berdiri untuk menjawab banyaknya permintaan dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdiaspora di Australia yang mengalami kesulitan untuk memperoleh pendidikan seperti yang diharapkan.

Hari pertama proses belajar mengajar dimulai di Muhammadiyah Australia College. (Foto : sangpencerah.id)


"Kesulitan memperoleh pendidikan seperti yang diharapkan inilah mengapa mereka mendorong Muhammadiyah, karena memang mengenal Muhammadiyah memiliki kekuatan dan pengalaman panjang dalam bidang pendidikan," jelas Dahlan.

Kelebihan dari pendidikan di Muhammadiyah Australia College ini disebut Dahlan bahwa anak-akan akan mempelajari dua budaya sekaligus, yakni budaya Indonesia dan budaya Barat.

"Hal ini teramat penting karena kita melihat dan menginginkan nilai-nilai luhur dan nilai budaya masih terjaga bagi masyarakat Indonesia di mana berada dan sekaligus mereka belajar dari kultur sekolah Australia," tandasnya.

Dalam penyambutan wali murid dan anak-anak mereka, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia sekaligus President of the Muhammadiyah Australia College Board of Directors, Hamim Jufri, menyampaikan pidato singkat tentang visi dan misi MAC.

Lebih lanjut, MAC mengadakan pertemuan khusus dan minum teh pagi bersama untuk mengenalkan lebih jauh tentang sekolah Muhammadiyah ini.

Muhammad Edwars, Kepala Sekolah MAC berbicara tentang pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan pendidikan Australia dalam mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga dunia yang berkontribusi pada komunitas yang lebih luas.

Muhammad Edwards menambahkan bahwa MAC memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan nilai-nilai Islam yang kuat dan menunjukkan penghormatan terhadap Alquran dengan merekrut guru-guru berkualitas yang memiliki sanad.

Dirinya juga menambahkan bahwa keterlibatan orang tua dalam perjalanan pendidikan anak-anak mereka sangat penting. Orang tua didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan mereka dan memberikan nasihat dan dukungan kepada anak-anaknya.

Setelah momen ramah tamah dan perkenalan usai, para siswa melaksanakan salat zuhur berjamaah di penghujung waktu makan siang. Siswa berwudhu pada pukul 13.30 waktu Australia dan menuju ke musallah. Salah satu siswa MAC secara sukarela mengumandangkan azan, lalu semua siswa lainnya, laki-laki dan perempuan, bersegera mendirikan shalat zuhur berjamaah bersama para guru dan orang tua mereka. (Z Ibrahim)

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic