e-biz

Lapangan Migas Prabumulih Catat Lonjakan Produksi Minyak 486% dan Gas 935% di Atas Target

Penulis Rangga Bijak Aditya
Aug 19, 2025
Perwira Pertamina memeriksa kran gas terproduksi di Stasiun Pengumpul Gas. (Foto: Dok. Pertamina)
Perwira Pertamina memeriksa kran gas terproduksi di Stasiun Pengumpul Gas. (Foto: Dok. Pertamina)

ThePhrase.id - PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field kembali menorehkan prestasi luar biasa dalam mendukung ketahanan energi nasional sebagai kado 80 tahun kemerdekaan RI.

Melalui pengeboran sumur LBK-INF16 di area Lembak, Prabumulih Field berhasil mencatat lonjakan produksi minyak dan gas yang mengesankan.

Diketahui, produksi minyak mencapai 2.468 BOPD, meningkat 486,2% dari target awal sebesar 507,6 BOPD. Tak kalah mencengangkan, produksi gas melonjak hingga 2.806 MMSCFD, melampaui target awal sebesar 0,3 MMSCFD — peningkatan fantastis sebesar 935,3%! Yang lebih membanggakan, seluruh capaian ini diperoleh dengan watercut 0%, menandakan kualitas produksi yang optimal dan efisien.

“Kami menargetkan produksi Prabumulih Field dapat menembus angka 12.000 BOPD tahun ini. Capaian dari sumur LBK-INF16 menjadi bukti nyata semangat dan kerja keras tim kami,” ungkap General Manager Zona 4, Djudjuwanto saat menyampaikan optimismenya terhadap pencapaian target produksi tahun 2025.

Lapangan Migas Prabumulih Catat Lonjakan Produksi Minyak 486  dan Gas 935  di Atas Target
Foto udara suasana Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Lembak, di Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. SPG Lembak memiliki kapasitas produksi gas maksimal 60 Juta Standar Kaki Kubik per Hari untuk memenuhi Kebutuhan gas wilayah Sumatra Selatan. (Foto: Dok. Pertamina)

“Pencapaian produksi sumur Bor LBK INF-16 ini merupakan  hasil dari upaya peningkatan produksi dan penambahan cadangan migas dengan melakukan pengembangan area baru (New Pool) melalui strategi pemboran interfield antar struktur. Pengeboran sumur LBK-029 (LBK-INF16) menggunakan Rig PDSI 29.3 / D1500-E berjalan aman tanpa kecelakaan kerja, dengan catatan 50.000 jam kerja selamat,” imbuhnya.

Capaian lainnya yang tidak kalah membanggakan, adalah pengeboran 14 hari lebih cepat dari jadwal, tanpa Non-Productive Time (NPT), serta berhasil menghemat biaya hingga USD 2 juta dari anggaran awal.

Keberhasilan ini bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan wujud nyata komitmen PEP Prabumulih Field dalam mendukung kedaulatan energi nasional. Dengan produksi yang tinggi, efisiensi maksimal, dan keselamatan kerja yang terjaga, Pertamina terus melangkah menuju masa depan energi Indonesia yang mandiri, berkelanjutan, dan aman. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic