Legenda Persija, Ismed Sofyan Pensiun di Umur 44 Tahun Setelah Bermain sejak 1997

ThePhrase.id - Ada kalanya usia memaksa seseorang untuk berhenti menekuni profesi yang dicintainya. Itulah yang dialami Ismed Sofyan. Ia akhirnya kalah dengan gerusan umur.

Ya, di usia yang ke-44 tahun, Ismed memutuskan untuk gantung sepatu dari dunia yang telah membesarkan namanya sejak pertama kali mengorbit pada 1997.

Nama Ismed memang meredup dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya ketika ia meninggalkan Persija Jakarta pada 2022 dan bergabung dengan FC Bekasi City pada 2023.

FC Bekasi City adalah klub Liga 2 yang dimiliki oleh Putra Siregar dan Atta Halilintar, yang baru saja gagal promosi ke Liga 1 untuk musim depan karena tidak mampu masuk babak semifinal.

"Ada jenis kehidupan baru di depan, penuh dengan pengalaman yang menunggu untuk terjadi, beberapa menyebutnya pensiun. Saya menyebutnya kebahagiaan," tulis Ismed.

Ismed mengawali karier sepak bolanya bersama PSBL Langsa pada 1997-1998 sebelum pindah ke Persiraja Banda Aceh pada 1998-2000 dan ke Persijatim Jakarta Timur pada 2000-2002.

Ismed bermain untuk Persija pada 2002-2022 dan turut menyumbangkan gelar Liga 1 pada 2018 yang sangat berarti untuk Macan Kemayoran.

"Selama 25 tahun saya berkarier sebagai pesepak bola profesional, pada 3 Februari 2024 saya memutuskan untuk menggantung sepatu. Tujuan saya alhamdulillah sudah tercapai, saya ingin pensiun sebagai pemain," tegas Ismed.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada The Jakmania yang masih mendukung selama saya berkarier di manapun saya berada. Kalian selalu luar biasa," lanjutnya.

"Terima kasih kepada Persija yang sudah memberi kesempatan bergabung selama 21 tahun untuk mengukir prestasi bersama dengan The Jakmania," tambah Ismed.

"Terima kasih untuk FC Bekasi City memberi kesempatan bergabung selama satu musim dan pensiun di sini. Tidak ada yg mudah saat melewati berbagai hal selama saya berkarir sebagai pemain, tapi berkat doa ibu alhamdulillah saya mampu melewatinya hingga berada di sini," ujarnya.

"Terima kasih untuk istri tercinta. Bersamanya, saya melewati pengujung karier yang tidak mudah tapi menjadi indah. Karena ketika saya pensiun dari sepak bola saya hanya ingin dikenal sebagai orang baik, bukan pemain terbaik," tutup Ismed. (Rangga)