ThePhrase.id – Berbagai negara di Eropa kini tengah berjuang mencari cara untuk terbebas dari ketergantungan pasokan energi dari Rusia. Denmark, sebagai salah satu negara di benua biru tersebut saat ini bahkan sedang berupaya untuk mempercepat pembangunan proyek pulau energi pertama di dunia.
"Denmark dan Eropa harus terbebas dari bahan bakar fosil Rusia secepat mungkin. Potensi angin lepas pantai ini harus dimanfaatkan dan karenanya pemerintah Denmark menyiapkan pulau-pulau energi lain," ujar Menteri Iklim dan Energi Denmark, Dan Jorgense, seperti yang dilansir dari BBC (16/5/2022).
Rencananya, pulau energi yang akan dibangun di Laut Utara dengan luas 18 kali lapangan sepak bola atau sekitar 120.000 meter persegi. Nantinya, pulau yang terletak sekitar 80 km dari daratan itu akan digunakan sebagai penghubung bagi 200 turbin angin raksasa lepas pantai.
Ilustrasi pulau energi Denmark (Foto: BBC)
Dilansir dari BBC, seorang profesor bernama Jacob Ostergaard dari Universitas Teknik Denmark mengatakan bahwa energi yang bersumber dari pulau energi akan disalurkan kepada sejumlah negara di Eropa seperti Denmark, Inggris, Jerman, Belanda, dan lainnya. Oleh sebab itu, biaya yang dibutuhkan untuk proyek raksasa tersebut pun juga bisa terbilang fantastis, yakni sekitar 210 miliar kroner atau 34 miliar dolar AS.
"Ini merupakan langkah besar lanjutan bagi industri turbin angin Denmark. Kami unggul di darat, sudah mengambil langkah di lepas pantai, dan sekarang membangun pulau-pulau energi. Ini semua menempatkan Denmark sebagai pionir,” kata Ostergaard.
Diketahui selama ini Laut Utara memang memiliki sumber energi angin yang bisa dimanfaatkan untuk mengaliri kebutuhan listrik bagi jutaan rumah tangga di Eropa. Di Denmark sendiri tenaga angin telah sejak lama dimanfaatkan, bahkan hampir 49% dari keseluruhan energi listrik di negara tersebut bersumber dari angin.
Turbin pembangkit listrik tenaga angin di Denmark (Foto: denmark.dk)
Kendati demikian, sebuah kelompok energi bersih bernama Dansk Energi sempat meragukan jika pulau energi tersebut bisa beroperasi sesuai dengan rencana, yakni pada tahun 2033. Namun banyak politisi lintas partai seperti mantan menteri energi, Rasmus Helveg Petersen misalnya, yang meyakini bahwa proyek yang terlihat radikal tersebut pasti akan segera berhasil dibangun.
Tak hanya di Laut Utara, satu pulau energi lain bernama Bornholm yang mempunyai ukuran lebih kecil juga sudah direncanakan untuk dibangun di wilayah timur Denmark, tepatnya di Laut Baltik. Oleh karena itu, nantinya kedua pulau energi tersebut diprediksi dapat memasok sekitar sepertiga kebutuhan listrik Uni Eropa tersebut. [hc]