regional

‘Little Africa’ di Timur Pulau Jawa

Penulis Regita Rahmanissa
Aug 01, 2021
‘Little Africa’ di Timur Pulau Jawa
ThePhrase.id – Siapa sangka jika di ujung timur pulau Jawa terdapat savanna padang rumput mini dengan satwa-satwa liar yang hidup bebas di sekitarnya? Tak periu terbang ke Afrika, kita dapat menjajal keindahan padang rumput serupa di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Pemandangan padang rumput di Taman Nasional Baluran. Foto: instagram/explorebanyuwangi


Kabupaten Banyuwangi memiliki dua area Taman Nasional yang terbentang luas dengan padang rumputnya. Lokasi tersebut adalah Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran. Kedua kawasan ini merupakan wilayah konservasi alam di Jawa Timur yang masih utuh dengan ekosistem aslinya.

Taman Nasional Baluran berlokasi di area perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, tepatnya di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo ini bahkan sering dijuluki sebagai Little Africa atau Africa van Java oleh para pengunjung dan masyarakat sekitar karena pemandangannya yang serupa tapi tak sama.

Di area Taman Nasional Baluran, pengunjung akan disuguhi pemandangan berupa area padang rumput tandus yang luas. Selain itu, banyak terdapat pohon-pohon kering, bebatuan, dan satwa-satwa liar berupa rusa, kerbau, banteng, monyet ekor panjang, bahkan burung merak yang semakin membuat suasana di sana terasa seperti sedang berlibur di Afrika.

Pemandangan satwa di Taman Nasional Baluran. Foto: instagram/explorebanyuwangi


Wilayah konservasi alam dengan luas 25 hektar ini bernama Taman Nasional Baluran mengikuti nama dari gunung yang berada di daerah tersebut yakni Gunung Baluran. Area ini mencakup perwakilan ekosistem hutan mulai dari hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan sawah, hutan rawa dan hutan hijau. Sekitar 40% dari wilayah ini merupakan vegetasi savanna.

Selain itu, terdapat 444 jenis flora yang tumbuh di kawasan ini di antaranya tumbuhan widoro bukol yang merupakan tumbuhan khas wilayah Baluran, mimba, dan pilang. Selanjutnya, terdapat 26 jenis mamalia yang hidup liar yakni banteng, kerbau, ajag, kijang, macan tutul, dan kucing bakau. Di antara binatang-binatang tersebut, Banteng atau Bos Javanicus merupakan maskot dari Taman Nasional tersebut.

Pemandangan padan rumput Bekol, Taman Nasional Baluran. Foto: instagram/explorebanyuwangi


Untuk mengakses wilayah ini, pengunjung diminta untuk membayar retribusi di pos jaga sebesar Rp 16 ribu  per orang di hari biasa, dan Rp 18. 500 di hari libur. Sementara untuk wisatawan mancanegara akan dikenakan biaya Rp 165 ribu di hari biasa dan Rp 240 ribu di hari libur.

Dari gerbang utama Taman Nasional Baluran, pengunjung masih harus menempuh sekitar 12 kilometer perjalanan untuk mencapai padang rumput Bekol. Padang rumput ini memiliki luas sekitar 300 hektar yang merupakan savanna terluas di Pulau Jawa. Di kala musim hujan, padang rumput ini akan tampak hijau dan sejuk. Sebaliknya saat musim kemarau, savanna ini akan mengering berwarna kecoklatan disertai dengan kehadiran beberapa satwa yang membuatnya mirip dengan gurun di Afrika.

Pemandangan sekelompok satwa melintas di Kawasan Padang Rumput Bekol. Foto: instagram/explorebanyuwangi


Di padang rumput ini pengunjung juga dapat melihat sekelompok rusa yang berjalan melintas di antara rerumputan, banteng, bahkan burung merak yang menambah eksotis pemandangan disana. Satwa-satwa ini biasa muncul saat musim kemarau untuk mencari rumput.

Sudah bisa membayangkan bagaimana indahnya padang rumput dan satwa di Taman Nasional Baluran bukan? Segera persiapkan perjalanmu usai pandemi dan jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikannya ya! [Regita]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic