Liverpool Terpuruk: Tujuh Kekalahan dalam 32 Hari, Arne Slot Kebingungan

Thephrase.id - Liverpool kembali menelan hasil mengecewakan setelah dikalahkan Crystal Palace pada babak 16 besar Carabao Cup di Anfield pada Kamis 30 Oktober 2025 dini hari WIB.

Kekalahan 0-3 itu memperpanjang catatan buruk The Reds yang kini sudah menelan tujuh kekalahan hanya dalam 32 hari terakhir di berbagai kejuaraan.

Pelatih Liverpool, Arne Slot, memilih menurunkan banyak pemain pelapis saat menghadapi Crystal Palace. Keputusan itu berujung petaka karena para pemain muda seperti Rio Ngumoha gagal memberikan hasil positif di depan publik sendiri.

Liverpool tampil tanpa sejumlah pilar utama seperti Virgil van Dijk, Cody Gakpo, Hugo Ekitike, dan Mohamed Salah. Hasilnya, lini belakang goyah dan serangan tak mampu menembus pertahanan rapat tim tamu.

Tren negatif ini sebenarnya sudah dimulai sejak kekalahan dari Crystal Palace pada 27 September lalu di Premier League. Sejak itu, Liverpool kerap tampil tanpa kestabilan dan gagal mengembalikan ritme permainan terbaik mereka.

Dalam rentang 32 hari, Liverpool sudah memainkan delapan pertandingan di berbagai kompetisi. Dari jumlah tersebut, mereka hanya mampu meraih satu kemenangan dan menelan tujuh kekalahan, sebuah rekor yang jarang terjadi di era modern klub tersebut.

Selepas kekalahan dari Crystal Palace pada akhir September 2025, Liverpool kembali tumbang di tangan Galatasaray pada laga Liga Champions. Selanjutnya Chelsea dan Manchester United juga memperparah penderitaan klub yang telah mengoleksi 20 gelar liga itu.

Kemenangan telak atas Eintracht Frankfurt dengan skor 5-1 sempat memunculkan harapan akan kebangkitan, namun kenyataan berkata lain. Liverpool justru kembali kehilangan poin saat menghadapi Brentford, sebelum kembali takluk dari Crystal Palace di ajang Carabao Cup.

Slot menilai kekalahan demi kekalahan yang dialami timnya bukan semata karena performa, tetapi juga situasi skuad yang terbatas.

"Selalu merupakan pukulan untuk kehilangan pertandingan sepak bola, terutama jika itu mengarah pada keluar dari kompetisi. Tapi itu adalah pilihan yang sama yang saya lakukan malam ini seperti yang saya lakukan musim lalu di putaran seperti ini," beber Slot.

"Ada banyak alasan, mungkin, mengapa kami kehilangan enam dari tujuh, tidak ada yang cukup baik untuk menerima kehilangan begitu banyak. Saya bisa mengajukan argumen atau alasan, tetapi tidak ada yang cukup untuk mencapai standar itu karena di Liverpool kehilangan enam dari tujuh selalu terlalu banyak," tegas Slot.

Slot juga menyinggung soal jadwal padat dan kondisi fisik pemain yang belum sepenuhnya siap tampil dalam intensitas tinggi.

"Jika saya melihat kinerja kami melawan Brentford, untuk menggunakan itu sebagai contoh, dua hari setelah kami melawan Frankfurt di tandang, saya melihat ada tim yang mungkin berjuang untuk memainkan tiga pertandingan dalam tujuh hari," sambung Slot.

"Sekali lagi, bukan alasan untuk kehilangan pertandingan sepak bola itu, tetapi itu tidak mengejutkan bagi saya jika saya melihat beberapa perjuangan yang dialami beberapa pemain di pra-musim dan pemain yang datang dari liga yang berbeda dan itu adalah tantangan baru bagi mereka untuk bermain di tingkat Liga Premier dan Liga Champions dalam tiga pertandingan dalam tujuh hari," tambahnya.

Slot juga mengungkapkan sejumlah masalah cedera yang menimpa pemainnya dalam periode sibuk ini.

"Jadi, sekali lagi, dalam dua hari kami bermain dengan Villa dan terakhir kali saya bermain dengan pemain yang kami pikir siap untuk program mereka tetapi ternyata mungkin dia bukan Alexander Isak ketika dia keluar karena cedera di Frankfurt. Terakhir kali kami melawan Southampton, Giovanni Leoni mengalami cedera dalam pertandingan seperti ini dan kami mendapat kartu merah untuk Hugo Ekitike setelah dua kali kuning," tandasnya.

Dengan hasil ini, Liverpool tersingkir dari Carabao Cup dan kini menghadapi tekanan besar di Premier League dan Liga Champions. Jadwal padat dan krisis performa menjadi tantangan utama bagi Slot untuk mengembalikan kepercayaan diri The Reds dalam waktu dekat.