
ThePhrase.id - Liverpool menghadapi gelombang reaksi keras setelah wawancara Mohamed Salah memicu ketegangan internal di tengah performa tim yang belum stabil pada berbagai kompetisi musim ini.
Pernyataan Salah yang mengatakan dirinya merasa "dibuang" karena tiga kali beruntun duduk di bangku cadangan membuatnya tidak masuk skuad untuk laga Liga Champions melawan Inter Milan.
Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, serta eks penyerang Blackburn dan Celtic, Chris Sutton, menjadi figur yang paling vokal dalam kritik terhadap komentar Salah yang dianggap memicu kegaduhan di klub.
"Saya pikir itu memalukan. Beberapa orang menggambarkannya sebagai luapan emosi, tetapi saya tidak berpikir demikian," kata Carragher dilansir dari Sky Sports.
"Ketika Mo Salah berhenti di mixed zone, yang telah ia lakukan empat kali dalam delapan tahun, itu sudah disusun dengan dia dan agennya untuk menimbulkan dampak maksimal dan memperkuat posisinya," ujarnya.
Dikutip dari BBC Radio 5 Live, Sutton menilai kondisi di Liverpool menjadi kacau karena tindakan Salah. "Liverpool menjadi kisruh karena Mo Salah," ucap Sutton.
"Dia jujur dan terbuka, tetapi dia membuat semuanya tentang dirinya dan bukan tentang tim, dia sangat egois karena sekarang ada semacam perpecahan di Liverpool dan situasinya tidak perlu seperti ini," sambungnya.

Manajer Liverpool, Arne Slot, menyebut dirinya terkejut dengan komentar Salah tentang hubungan mereka yang disebut telah benar-benar retak dan mengatakan tidak memiliki gambaran apakah pemain berusia 33 tahun itu akan kembali bermain untuk klub.
"Saya tidak merasa kewenangan saya dilemahkan, itu bukan perasaan saya. Setelah besok kami akan melihat situasinya, selalu ada kemungkinan untuk seorang pemain kembali," beber Slot.
Salah dijadwalkan berangkat memperkuat Mesir di Piala Afrika pada pekan depan, akan tetapi dengan masa depannya di Anfield yang belum jelas, keterlibatannya melawan Brighton dan Hove Albion pada akhir pekan ini masih menunggu keputusan.
Carragher, yang sebelumnya diprediksi Salah akan kembali mengkritiknya, menilai waktu penyampaian komentar itu sangat tidak ideal karena terjadi setelah Liverpool kebobolan gol telat dan bermain imbang 3-3 di markas Leeds United.
Liverpool yang merupakan juara bertahan Premier League hanya memenangkan empat dari 15 laga terakhir di semua kompetisi sejak September, situasi yang membuat posisi Slot semakin tertekan.
"Menurut saya dia menunggu hasil buruk Liverpool. Semua yang terhubung dengan klub merasa terpuruk dan dia memilih momen ini untuk menyerang manajer dan mungkin mencoba membuatnya dipecat," tegasnya.
Setelah musim gemilang 2024-2025 ketika ia memimpin Liverpool meraih gelar, performa Salah musim ini menurun dengan hanya lima gol dalam 19 pertandingan.
"Ini semua tentang siapa yang akan pergi, Slot atau Salah, dan bagaimana itu bermanfaat bagi seseorang yang mengaku sangat mencintai klub," ucap Sutton. (Rangga)