
Thephrase.id - Banjir besar yang melanda Songkhla memaksa Thailand memindahkan 10 cabang olahraga SEA Games 2025 ke Bangkok. Perubahan ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum ajang dimulai pada 9 Desember 2025.
Keputusan itu diambil setelah kondisi venue di Songkhla dinilai tidak dapat digunakan tepat waktu. Panitia juga menilai air tidak akan surut cepat sehingga persiapan tidak bisa dilakukan.
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Nasional Thailand (NOCT), Chalitrat Chantarubeksa, menyampaikan keputusan tersebut. Ia berbicara setelah rapat dengan Ketua Panitia SEA Games ke-33 Chaiyapak Siriwat dan Menteri Pariwisata Atthakorn Sirilatthayakorn.
Sepuluh cabang yang terdampak perpindahan lokasi adalah tinju, pencak silat, sepak bola, catur, judo, kabaddi, karate, gulat, petanque, dan wushu. Total potensi emas yang bergeser mencapai 109 medali.
Asosiasi olahraga di Thailand bergerak mencari venue alternatif di Bangkok. Mereka juga melakukan koordinasi tambahan dengan negara peserta terkait penyesuaian jadwal.
Selain kerusakan infrastruktur, negara peserta menyampaikan kekhawatiran tentang risiko penyakit pascabanjir. Thailand menyiapkan kompensasi bagi kontingen yang sudah memesan perjalanan dan penginapan di Songkhla.
Pengumuman resmi perpindahan venue akan dilakukan pada Jumat, 28 November 2025. Dengan perubahan ini, SEA Games 2025 akan terpusat di Bangkok dan Chonburi hingga 20 Desember.
Masalah lain muncul ketika Kamboja dilaporkan mundur dari delapan cabang olahraga. Media Vietbao dan Siamesport memberitakan bahwa cabang yang ditinggalkan termasuk sepak bola putra.
Komite Olimpiade Kamboja dikabarkan mengirim dokumen resmi kepada panitia SEA Games. Mereka menarik atlet dari judo, karate, pencak silat, petanque, gulat, wushu, sepak bola, dan sepak takraw.
Kamboja sebelumnya juga tidak berpartisipasi di billiards dan Muay Thai. Dengan keputusan baru ini, mereka hanya mengikuti 13 cabang seperti renang, atletik, esports, hingga triathlon.
Alasan yang disampaikan berkaitan dengan keamanan dan keselamatan atlet. Mundurnya Kamboja dari sepak bola membuat Grup A kini hanya dihuni Thailand dan Timor Leste.
Belum ada keputusan apakah panitia akan menggelar undian ulang. Situasi tersebut menambah daftar pekerjaan menjelang ajang resmi dimulai.
Kekacauan logistik semakin terlihat ketika Thailand memastikan seluruh 10 cabang di Songkhla dipindahkan ke Bangkok. Pengumuman ini datang hanya dua pekan sebelum pertandingan pertama.
Banjir yang memburuk memaksa panitia mengubah rencana perjalanan dan akomodasi secara mendadak. Perubahan ini menuntut penyesuaian jadwal yang sangat cepat.
Cabang seperti sepak bola, judo, kabaddi, catur, pencak silat, karate, gulat, wushu, petanque, dan muay thai akan menghadapi tantangan besar. Koordinasi lintas negara pun makin kompleks.
Sejumlah asosiasi olahraga Malaysia menyatakan siap bertanding di lokasi mana pun. Namun mereka menilai belum ada kepastian teknis dari tuan rumah.
Malaysia menargetkan emas di cabang silat, karate, wushu, dan muay thai. Perubahan mendadak dinilai berpotensi memengaruhi persiapan mereka.
Presiden Federasi Wushu Malaysia, Datuk Chong Kim Fatt, menilai beban logistik akan meningkat drastis. Ia menyebut perjalanan atlet menjadi isu utama.
"SEA Games tinggal dua minggu lagi. OCM kami belum menerima pemberitahuan resmi mengenai perubahan lokasi," kata Kim Fatt.
"Jika benar dipindahkan, mereka juga perlu menyiapkan venue alternatif untuk seluruh cabang yang terdampak dan memastikan pengaturan penerbangan baru dilakukan secepatnya," lanjutnya.
Sejumlah negara peserta telah menyampaikan kekhawatiran terkait kesiapan venue pascabanjir. Mereka mempertanyakan apakah fasilitas bisa siap tepat waktu.
Fokus kini beralih ke pemesanan ulang tiket pesawat bagi atlet dan ofisial. Kontingen Malaysia juga mencari akomodasi baru di Bangkok.
Komite Olimpiade Nasional dari negara peserta disebut akan menerima pemberitahuan resmi dalam pekan ini. Kondisi ini menyisakan waktu yang sangat sedikit sebelum SEA Games dibuka pada 8 Desember 2025.