Thephrase.id - Saat masuk ke GOR Cenderawasih, Jayapura, mata kita dengan mudah melihat sebuah lonceng berukuran jumbo di sudut ring tinju. Benda itu dipakai buat penanda pergantian ronde.
Lonceng tinju PON Papua - Foto PB PON
Lonceng jumbo itu menjadi pemegang rekor MURI atau Museum Rekor Indonesia. Pembuatnya adalah Waluyo, seorang ASN di lingkungan Ajendam IV/Diponegoro.
Koordinator Cabor Tinju PON Papua, Alfred Kayoi, berterima kasih atas pemberian lonceng jumbo ini buat dipakai di pesta olahraga nasional.
"Lonceng ini oleh-oleh langsung dari pembuatnya, khusus untuk Sub PB PON Kota Jayapura dan dipakai di cabor tinju," kata Alfred Kayoi.
Cabor tinju PON Papua dimulai Selasa 5 Oktober 2021 hari ini dan selesai pada hari terakhir. Cabor ini mempertandingkan 17 kelas, masing-masing 7 kelas putri dan 10 kelas putra. Diikuti 28 daerah dari 34 provinsi.
Spesifikasi Lonceng Jumbo
Seperti dilansir dari website resmi PON XX Papua 2021, lonceng itu berbahan baku besi. Beratnya mencapai 50 kilogram.
Kemudian tinggi lonceng mencapai 50 sentimeter dan diameter atau keliling lonceng mencapai 1,5 inchi. Barang ini merupakan penyempurnaan dari pembuatan sebelumnya, yang beratnya baru 20 kilogram.
Lonceng ini memakai warna merah dan biru. Disesuaikan dengan sudut ring tinju, yaitu merah dan biru. Sudah pasti suara yang dihasilkan lonceng ini bakal menggelegar, tetap bisa tembus pendengaran meski gedung atau lapangan kebak penonton.
Rekor MURI
Lonceng jumbo ini pertama kali dipakai pada 2015. Dalam kejuaraan tinju provinsi Jawa Tengah di Pekalongan.
Sertifikat rekor MURI untuk lonceng terbesar di tinju diserahkan pada Februari 2015. Diterimakan ketika kejuaraan tinju provinsi tersebut.
Pertama kali lonceng ini dibuat pada 2006. Kemudian pada 2015 diperbaiki dan ditingkatkan ukurannya, sehingga mencapai 50 kilogram. (Nadira)