e-biz

LOreal Jadikan Beauty Tech Fondasi Masa Depan Industri Kecantikan Indonesia

Penulis Firda Ayu
Oct 04, 2022
LOreal Jadikan Beauty Tech Fondasi Masa Depan Industri Kecantikan Indonesia
ThePhrase.id - Animo konsumen Indonesia terhadap dunia kecantikan tetap tinggi di tengah terpaan pandemi. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan pasar kecantikan di Tanah Air sebesar 12% di tahun 2021 dengan total penjualan senilai Rp 43 triliun.

Tak hanya itu, Badan Pengawas Obat & Makanan (BPOM) juga mencatat kosmetika sebagai kategori produk yang mendapat ijin edar terbanyak dalam 5 tahun terakhir, yaitu sebanyak 411.410 produk baru.

Junaid Murtaza, Presiden Direktur L’Oreal Indonesia dalam diskusi media bertajuk ‘LOreal Beauty Tech: Inventing the Beauty of the Future’ di Hotel Tribrata Dharmawangsa beberap waktu lalu menyatakan bahwa pasar kecantikan di Indonesia sangatlah dinamis dan akan semakin dinamis melalui peran Gen Z yang akan mendorong transformasi di masa mendatang.

LOreal Beauty Tech: Inventing the Beauty of the Future’ (Foto: Parapuan)


“Konsumen baru di dunia kecantikan menuntut lebih banyak personalisasi, produk yang lebih sehat dan aman, lebih banyak transparansi, keberlanjutan dan juga sains di era yang semakin digital ini,” ungkap Junaid Murtaza.

Hal senada disampaikan Chief Consumer Officer LOreal Indonesia, Aswaina Seroja. Menurutnya, Gen Z disebut sebagai populasi dominan yang akan membentuk masa depan industri kecantikan di Indonesia.

Hal ini dikarenakan Gen Z merupakan generasi digital-native yang memiliki akses penuh terhadap media sosial untuk mengekspresikan diri. Generasi ini akan mencari segala informasi melalui media sosial.

Caroline Foo, General Manager LOreal Luxe Division LOreal Indonesia.(Foto: kontan)


Topik kecantikan menjadi 5 topik teratas yang dicari sebanyak 38% persen. Hal ini sebanding dengan pendapat 76% dari Gen Z yang mengungkap bahwa kecantikan berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri mereka, sedangkan 53% percaya bahwa merawat diri merupakan investasi masa depan.

“Aku perlu tahu persis mengenai kondisi dan kebutuhan kulitku supaya tahu perawatan kulit apa yang tepat bagiku. Buatku teknologi berperan penting dalam mendiagnosa kondisi kulitku sehingga dapat membantuku memilih jenis perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhanku,” ujar Christy Raina, seorang penikmat beauty dan content creator Gen Z.

Transformasi Digital

LOreal telah mendorong transformasi digital yang besar melalui penggabungan sains dan teknologi untuk memungkinkan lebih banyak personalisasi demi memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.

“LOreal membayangkan masa depan di mana dunia kecantikan semakin inklusif terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat yang beragam; dunia kecantikan yang semakin bertanggung jawab dan transparan; dunia di mana tim kami semakin gesit dan kreatif. Itulah tiga pilar yang kami usung dalam LOreal Beauty Tech,” jelas Junaid.

Kiehl’s Derma Reader Pro, menjadi salah satu inovasi dalam LOreal Beauty Tech yang merupakan perangkat untuk menganalisa kulit. Kiehl’s Derma Reader Pro menganalisa mendalam 4 isu di permukaan kulit, yaitu: kerutan & garis halus, tekstur, noda dan pori-pori membesar; serta 4 isu di sub-permukaan kulit, yaitu: kemerahan, noda kecoklatan, kerusakan akibat sinar UV dan pori-pori tersumbat.

La Roche-Posay Spotscan (Foto: loreal.com)


Dipandu oleh para Skin Experts, konsumen akan menemukan kebutuhan kulitnya yang unik dan mengenali perawatan yang dibutuhkan untuk meraih tujuan kulit sehat yang mereka inginkan.

LOreal juga menyediakan La Roche-Posay Spotscan untuk kulit berjerawat. Perangkat ini dapat membantu konsumen menganalisa tingkat keparahan jerawat melalui teknologi Artificial Intelligence (AI).

Teknologi AI dalam perangkat ini juga dibangun berdasarkan data ilmiah yang luas untuk mendapatkan personalisasi diagnosa pada jerawat.

Keakuratan Spotscan telah divalidasi secara klinis oleh sekumpulan pakar kulit dari berbagai belahan dunia untuk menganalisa sebanyak lebih dari 6.000 foto individu yang mewakili berbagai etnis, jenis kulit dan tingkat keparahan jerawat.

Inovasi beauty tech adalah Lancome Shade Finder, perangkat yang juga menggunakan teknologi AI untuk merekomendasikan shade foundation yang paling cocok dengan kebutuhan dan warna kulit konsumen.

Lancome Shade Finder mampu mengidentifikasi hingga 22.500 warna kulit melalui algoritma unik yang dibangun dengan menggunakan data & informasi yang dikumpulkan lebih dari 400 orang dari warna kulit yang sangat terang hingga sangat gelap dengan pembaruan konstan.

LOreal juga meluncurkan Yves Saint Laurent Rouge Sur Mesure, perangkat portable peracik pewarna bibir pertama di dunia.

Perangkat ini mampu menghasilkan sampai dengan 4000 warna lipstik. Perangkat ini menggabungkan inovasi fisik berupa perangkat pengkoneksi dan cartridge lipstik cair dengan inovasi digital berupa try-on virtual dan algoritma warna berbasis AI.

Kombinasi tersebut memungkinkan konsumen melakukan try-on virtual untuk mendapatkan rekomendasi warna lipstik yang tepat untuk jenis kulit, warna rambut, outfit; hingga kemudian meracik sendiri warna lipstick yang paling diinginkan.

LOreal telah menyiapkan organisasinya untuk berekspansi dari digitalisasi ke virtualisasi. Hal ini menjadikan LOreal sebagai salah satu perusahaan kecantikan pertama yang memulai model offline + online (O+O).

Dengan mengusung akselerasi Web2, LOreal menjadi perusahaan kecantikan no.1 di dunia. LOreal menuntun industri kecantikan ke masa depan dengan model offline + online + on-chain (O+O+O), dengan membangun fondasi Web3 dan metaverse.

Melalui ruang-ruang virtual, kostumisasi in-game, advertising di dunia virtual, aktivasi e-sampling, virtual ambassador/influencer, dan gerai virtual di dunia metaverse, dengan sebanyak 17 aplikasi trademark telah didaftarkan seputar NFT & metaverse. [fa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic