Thephrase.id - Setelah hampir setengah abad menjadi pemilik Los Angeles Lakers, keluarga Buss akhirnya menyepakati penjualan mayoritas saham klub NBA legendaris itu kepada Mark Walter. Nilai valuasi transaksi ini mencapai sekitar 10 miliar dolar AS atau setara Rp163 triliun, menjadikannya akuisisi termahal dalam sejarah olahraga profesional Amerika Serikat.
ESPN melaporkan, meski melepas kepemilikan mayoritas, keluarga Buss tetap akan mempertahankan sebagian kecil saham Lakers yakni sekitar 15 persen untuk beberapa waktu ke depan. Bagian dari kesepakatan juga menjamin bahwa Jeanie Buss akan tetap menjabat sebagai gubernur tim dan memimpin Lakers setidaknya selama beberapa tahun ke depan.
Mark Walter, CEO dan chairman TWG Global, bukan sosok baru di dunia olahraga profesional. Ia sudah terlibat dalam kepemilikan beberapa tim ternama seperti Los Angeles Dodgers (MLB), Los Angeles Sparks (WNBA), serta tim Formula 1 Cadillac. Ia juga punya andil dalam kejuaraan tenis tim putri Billie Jean King Cup dan liga hoki wanita profesional.
Keluarga Buss pertama kali mengambil alih Lakers pada 1979, saat Dr. Jerry Buss membeli tim dari Jack Kent Cooke senilai $67,5 juta (termasuk Los Angeles Kings dan stadion The Forum). Di bawah kepemilikan mereka, Lakers sukses besar dengan 11 gelar juara NBA sejak 1980. jumlah terbanyak di antara semua tim NBA selama periode tersebut.
Setelah wafatnya Jerry Buss pada 2013, kepemilikan warisan tersebut dibagi ke anak-anaknya. Jeanie Buss kemudian menjadi figur sentral dalam pengambilan keputusan Lakers, termasuk saat memimpin klub merebut gelar NBA pada 2020.
Mark Walter bukan nama asing dalam struktur kepemilikan Lakers. Ia masuk sebagai pemegang saham sejak 2021, saat membeli 26 persen saham milik Phil Anschutz. Kala itu, ia juga mendapat hak penolakan pertama (right of first refusal) jika ada penjualan saham mayoritas yang kini ia gunakan.
Langkah ini juga mendapatkan dukungan penuh dari legenda Lakers, Magic Johnson, yang merupakan mitra bisnis Walter dan sahabat dekat Jeanie Buss. Dalam unggahan di media sosial X, Johnson menyebut keputusan ini patut dirayakan oleh para penggemar Lakers.
"Mark Walter adalah pilihan terbaik dan akan menjadi penjaga merek Lakers yang luar biasa. Bukti nyata sudah terlihat dari apa yang ia lakukan dengan Dodgers, dua gelar World Series dan 11 kali juara divisi NL West dalam 12 tahun terakhir!" tegas Magic.
Magic menegaskan bahwa Jeanie tak akan membuat keputusan sebesar ini tanpa keyakinan penuh bahwa Walter akan menjaga warisan Lakers.
"Beberapa hal yang saya tahu tentang Mark, dia terdorong oleh semangat untuk menang, menjunjung tinggi keunggulan, dan melakukan segala sesuatu dengan benar. Dan yang paling penting, dia akan menggelontorkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menang," tulis Magic.
"Saya paham mengapa Jeanie menjual ke Mark Walter. Keduanya punya semangat kompetitif, hati besar, senang memberi kembali, dan lebih suka bekerja di balik layar," sambungnya.
Walter juga merupakan CEO dari Guggenheim Partners, perusahaan jasa keuangan yang mengelola lebih dar $325 miliar atau sekitar Rp5.297 triliun aset. Magic Johnson termasuk dalam jajaran investornya, mempererat hubungan bisnis antara mereka.
Dengan akuisisi ini, kendali keluarga Buss atas Lakers selama 46 tahun akan segera berakhir, rekor terpanjang untuk kepemilikan tim NBA saat ini. Sebagai perbandingan, kepemilikan terlama berikutnya adalah milik Herb Simon atas Indiana Pacers sejak 1983.
Bintang baru Lakers, Luka Doncic, sempat diberi informasi singkat terkait kesepakatan penjualan ini. Seperti diketahui, Doncic bergabung ke Lakers lewat trade besar pada Februari 2025 yang melibatkan Anthony Davis ke Dallas Mavericks.
Langkah Jeanie Buss ini juga menyusul keputusan dua rekan dekatnya di komunitas pemilik tim NBA. Dalam dua tahun terakhir, Mark Cuban menjual mayoritas saham Dallas Mavericks senilai $3,5 (Rp57 triliun) miliar pada 2023, dan Wyc Grousbeck melepas Boston Celtics seharga $6,1 miliar (Rp99 triliun) hanya tiga bulan lalu.