ThePhrase.id - Terus mengalami masalah sejak pertama kali diresmikan pada 28 Agustus 2023 lalu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI akhirnya menggandeng konsultan transportasi asal Prancis, SYSTRA untuk menelusuri kendala yang dialami LRT Jabodebek.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, berharap kehadiran SYSTRA dapat memberikan kontribusi secara menyeluruh dalam mengatasi masalah yang terjadi pada roda LRT Jabodebek.
“Kami ingin fokus kepada solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi sehingga pemenuhan headway 7,5 menit dapat segera terwujud,” ujar Risal dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/11).
SYSTRA sendiri merupakan perusahaan rekayasa dan konsultan internasional yang fokus pada sektor mobilitas, terutama dalam bidang perkeretaapian dan transportasi umum. Sebagai entitas internasional, SYSTRA telah mengembangkan jaringan kantor cabang dan anak perusahaan di lebih dari 50 negara.
Risal juga menyebut bahwa proses pembubutan roda masih berlangsung saat ini dan diharapkan dapat segera diselesaikan. Selain itu, operator telah mengakuisisi mesin bubut tambahan untuk mempercepat proses perbaikan roda.
Ia menjelaskan bahwa langkah-langkah yang telah diambil dalam proses perbaikan tersebut meliputi pembubutan roda, penghalusan profil permukaan, dan pelumasan pada rel LRT Jabodebek.
“Alhamdulillah pasca dilakukan grinding dan pelumasan ini, sudah tidak ditemukan aus pada roda sehingga train set (TS) yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman dan tidak perlu dilakukan penggantian,” ungkap Risal.
Pada kesempatan yang sama, Risal juga mengungkapkan bahwa kasus serupa telah terjadi di beberapa negara lain, di mana penanganan yang sama telah berhasil.
“Dulu sempat kasus seperti ini terjadi di Athena (Yunani) dan Kolombia, selesai begitu dilakukan grinding dan pelumasan. Jadi, kami pastikan saat ini LRT Jabodebek sudah dalam kondisi aman,” ujar Risal.
Risal juga memberikan apresiasi kepada para pengguna LRT Jabodebek yang terus mendukung pergeseran dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Lonjakan penumpang KRL Jabodetabek di stasiun-stasiun yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek, seperti Stasiun Sudirman dan Stasiun Cawang, mencapai 35 persen sejak operasional LRT Jabodebek.
“DJKA akan terus mengupayakan penambahan TS untuk mengakomodasi demand penumpang sehingga masyarakat dapat terlayani dengan lebih baik dan lebih cepat,” katanya.
[nadira]