ThePhrase.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan singgung kepemimpinan mantan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono, yang dinilai bermasalah.
Menurutnya, Bambang ketika menjabat sebagai Kepala OIKN tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai pemimpin meskipun hal tersebut sudah menjadi kewenangannya.
“Itu tugas sebagai pemimpin, harus berani ambil resiko. Tapi (Bambang) sudah punya kewenangan semua, ya lakuin dong. Saya kesal aja lihatnya itu,” ujar Luhut saat hadiri acara talkshow di Menara Global, Jakarta, Selasa (4/6).
Luhut tidak menjelaskan lebih rinci bagaimana permasalahan yang dihadapi Bambang, namun ia menegaskan bahwa masalah tersebut menyangkut kepemimpinannya.
“Itu menyangkut leadership aja, menyangkut leadership aja. Ya kita kan nggak usah bicara aib orang lah,” imbuhnya.
Ia kemudian memaparkan bahwa terdapat beberapa persoalan yang menurutnya dapat diselesaikan dengan cepat, namun tidak berjalan karena Kepala OIKN tersebut tidak bisa mengambil keputusan.
“Sebenarnya ada sesuatu yang menurut saya, harusnya jauh lebih cepat penyelesaian di sana. Ya tapi nggak bisa membuat keputusan, ya nggak jalan-jalan, sederhananya itu lah,” jelan Luhut.
“Mengenai pembebasan tanah di sana, ya memang nggak jalan aja. Tanggung jawab Ketua IKN lah,” tambahnya.
Mantan Kepala OIKN Bambang Susantono sebelumnya dalam rapat pimpinan (rapim) terakhir di IKN pada Senin (27/5) menyampaikan lima pesan kepada jajarannya sebelum menyatakan mundur dari jabatannya.
Adapun lima pesan tersebut yang pertama ialah para pejabat Otorita IKN harus mempertahankan profesionalisme dan integritas dalam bekerja, ia menyebut pakaian bisa berubah, naming sikap orang berintegritas tak berubah.
Kedua, Bambang mengingatkan OIKN untuk tetap berpihak pada masyarakat Sepaku, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Berpihaklah kepada masyarakat. Cintai masyarakat Sepaku sebagai warga, yang hidupnya harus lebih baik dengan prinsip-prinsip universal, seperti perlindungan lingkungan hidup dan tata ruang,” ucap Bambang, dikutip CNN.
Ketiga, perencanaan yang baik untuk mengoreksi kegagalan pasar jauhi korupsi yang mampu rusak pemerintahan, serta jadikan suara rakyat sebagai jalan tengah.
Keempat, ia ingin para petinggi Otorita IKN terus menjadi sosok profesional dan tetap menjaga kekompakan tim
Kelima, ia menyatakan tidak pernah menyesal pernah bekerja sama dengan para petinggi OIKN yang menurutnya orang-orang hebat di bidangnya masing-masing. (Rangga)