Lukisan Cadas Tertua Berusia 51.200 Tahun Ditemukan di Sulawesi Selatan

ThePhrase.id – Lukisan cadas tertua yang berusia 51.200 tahun telah ditemukan di Indonesia lebih tepatnya di gua kapur Leang Karampuang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. 

Gua tersebut terletak di kawasan perbukitan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan situs gambar cadas terbanyak di Indonesia, dengan jumlah hampir mencapai 500 situs.

Lukisan tersebut ditemukan oleh tim penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Griffith University, dan Southern Cross University (SCU).

Sebuah jurnal ilmiah internasional terkemuka, Nature, pun telah menerbitkan hasil penelitian lukisan Leang Karampuang yang telah diteliti sejak tahun 2019. 

Lukisan Leang Karampuang tersebut menggambarkan tiga figur menyerupai manusia yang sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan. Dalam menentukan usia lukisan ini tim penelitian menggunakan metode analisis mutakhir melalui ablasi laser U-series (LA-U-series) untuk mendapatkan penanggalan akurat pada lapisan tipis kalsium karbonat yang terbentuk di atas seni hias tersebut.

“Hasil analisis menunjukkan bahwa seni hias di bawah lapisan tersebut memiliki penanggalan paling awal sekitar 51.200 tahun yang lalu. Sehingga, hal tersebut membuatnya sebagai gambar hias gua tertua di dunia, sekaligus narasi seni paling awal yang pernah ditemukan dan diteliti hingga saat ini,” kata Ketua Tim Peneliti sekaligus ahli seni cadas Indonesia dari BRIN Adhi Agus Oktaviana, melansir laman BRIN. 

Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan juga gambar berupa cap tangan yang terlebih dahulu berada di bawah gambaran 2 figur manusia dan seekor babi. Hal tersebut menunjukan ada lukisan yang lebih tua dari 51.000 tahun. 

Penelitian ulang juga dilakukan menggunakan metide LA-U-serius untuk penetapan tanggal yang lebih akurat di situs Leang Bulu’ Sipong 4.

Lukisan yang terdapat di situs Leang Bulu’ Sipong 4 ditemukan pertama kali oleh penjelajah gua dari Indoneisa, Hamrullah pada tahun 2017. Seni gua itu menggambarkan adegan sosok yang diinterpretasikan sebagai therianthropes (setengah manusia, setengah hewan) yang sedang berburu babi rusa dan anoa.

Sebelumnya, lukisan tersebut sudah diteliti dengan hasil penanggalan setidaknya berusia 44.000 tahun. Dengan metode terbaru, hasil yang didapatkan adalah seni hias tersbut berusia 4.000 tahun lebih tua, yaitu sekitar 48.000 tahun. 

Menurut Adhi, pengetahuan mengenai lukisan cadas ini penting untuk pemahaman generasi saat ini, karena sejak 50.000 tahun yang lalu manusia sudah dapat berkomunikasi dalam bentuk gambar bercerita. [Syifaa]