
ThePhrase.id - Selama ini, perjalanan ibadah umrah maupun haji bagi jamaah asal Asia Tenggara biasanya menggunakan moda transportasi udara (pesawat). Kini jamaah yang ingin beribadah umrah bisa merasakan pengalaman yang berbeda melalui jalur laut seperti yang pernah dialami oleh para jamaah haji tempo dulu dengan menggunakan kapal.
IslamiCruise Malaysia akan meluncurkan paket perjalanan ibadah umrah dengan pelayanan eksklusif menggunakan kapal pesiar bernama Aroya Islamic Cruise mulai Januari 2026. Kapal mewah Costa Serena akan berangkat dari Port Klang, Malaysia, dengan rute yang singgah di Banda Aceh, Maldives, dan Oman sebelum tiba di Jeddah, Arab Saudi. Lama perjalanan sekitar 12-16 hari yang akan diisi dengan kegiatan spiritual seperti dzikir dan kajian, serta kuliner halal.
Perjalanan spiritual ini akan menyusuri rute istimewa yang dimulai dari Port Klang di Malaysia, kemudian transit di Banda Aceh sebagai titik embarkasi utama jamaah Indonesia, sebelum melanjutkan pelayaran ke Maladewa dan Oman, kemudian berakhir di Jeddah, Arab Saudi. Yang menarik, perjalanan yang hanya memakan waktu 15 malam ini menawarkan pengalaman berbeda dibanding puluhan tahun yang lalu di mana membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Dengan investasi sekitar Rp60 juta per orang, jamaah akan mendapatkan pengalaman ibadah yang dipadukan dengan kenyamanan akomodasi kelas premium. Paket ini mencakup akomodasi kabin mewah, sajian kuliner halal berkualitas tinggi, program pembinaan spiritual selama pelayaran, serta tiket untuk perjalanan pergi-pulang dari Tanah Suci.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik inovasi ini sebagai perkembangan positif industri halal global. “Kami mengapresiasi setiap terobosan dalam penyelenggaraan ibadah, tentu dengan tetap memperhatikan aspek regulasi dan kerja sama dengan otoritas Arab Saudi,” jelas Menag seperti dikutip kemenag.go.id. Pemerintah masih melakukan kajian komprehensif terkait aspek operasional dan pembinaan jamaah untuk memastikan kualitas layanan spiritual.
Kehadiran layanan ini membuka babak baru dalam industri perjalanan ibadah, meski masih menyisakan beberapa pertanyaan penting. Kesiapan infrastruktur dermaga di Indonesia, mekanisme koordinasi dengan Kementerian Agama, serta jaminan kualitas bimbingan ibadah selama di kapal menjadi beberapa aspek yang masih memerlukan penyempurnaan.
Terobosan IslamiCruise ini menandai evolusi dalam penyelenggaraan umrah yang semakin mengintegrasikan unsur spiritualitas dengan kenyamanan perjalanan modern. Perkembangan ini patut diapresiasi sebagai wujud dinamisasi industri halal global yang terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan jamaah masa kini.
Pengarah Projek, Ab Rahman Mohd Ali mengatakan, bimbingan rohani di atas kapal akan dipimpin oleh Ustadz Wadi Anuar (Malaysia) dan Ustadz Abdul Somad (Indonesia) untuk memastikan para peserta tidak hanya menikmati kemewahan yang disajikan dalam kapal, tetapi juga dibimbing dari segi rohani sepanjang pelayaran.
Kapal yang memulai pelayaran dari Pelabuhan Klang selama 16 hari 15 malam itu akan memberi kesempatan kepada peserta untuk singgah di beberapa destinasi ikonik seperti Banda Aceh, Maladewa dan Oman, sebelum kapal berlabuh di Jeddah, Arab Saudi selanjutnya menunaikan ibadah umrah di Mekkah.
Meski rute utama pelayaran ini adalah ke Arab Saudi, pelanggan yang bukan beragama Islam juga ditawarkan untuk berlayar sambil melancong menggunakan kapal Aroya IslamiCruise tetapi dengan paket wisata yang berbeda. (Z. Ibrahim)