sportLiga Inggris

Manchester United Belum Akan Pecat Ruben Amorim, tapi Posisinya Tidak Aman

Penulis Ahmad Haidir
Sep 29, 2025
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim dirinya tidak merasa tertekan meski sorotan kembali mengarah kepadanya.  (REUTERS PIC)
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim dirinya tidak merasa tertekan meski sorotan kembali mengarah kepadanya. (REUTERS PIC)

Thephrase.id - Manajer Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan dirinya tidak merasa tertekan meski sorotan kembali mengarah kepadanya seusai tumbang 1-3 dari Brentford di Premier League 2025-2026.

Hasil itu menghapus optimisme Setan Merah yang sempat muncul setelah kemenangan meyakinkan atas Chelsea sepekan sebelumnya di Premier League.

Meski kekalahan tersebut menahan Manchester United di papan bawah klasemen, manajemen Setan Merah dikabarkan masih memberikan dukungan penuh kepada Amorim.

Sumber internal menyebut Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas Manchester United, tetap mempercayai Amorim. Ratcliffe disebut ingin memberikan kesempatan satu musim penuh untuk pelatih asal Portugal itu, bersama skuad yang dianggap lebih sesuai dengan visinya.

Spekulasi mengenai daftar calon pengganti yang beredar di luar klub langsung ditepis pejabat Manchester United. Mereka menegaskan tidak ada nama yang sedang dipersiapkan untuk menggantikan Amorim.

Akan tetapi, isu pergantian pelatih diyakini tidak akan berhenti, apalagi jelang laga akhir pekan melawan Sunderland di Old Trafford. Pertandingan itu akan menjadi ujian berikutnya bagi Amorim di tengah tekanan yang terus meningkat.

Sejak ditunjuk November 2025, Amorim baru mengumpulkan 34 poin dari 33 laga liga. Manchester United juga belum pernah mencatat dua kemenangan beruntun di bawah arahannya.

Harapan bangkit seusai finis di peringkat ke-15 musim lalu pun belum terlihat jelas. Seusai pertandingan kontra Brentford, Amorim kembali harus menjawab pertanyaan tentang masa depannya.

"Saya tidak pernah khawatir soal pekerjaan saya. Saya bukan tipe orang seperti itu. Itu bukan keputusan saya. Saya hanya akan melakukan yang terbaik selama saya ada di sini," tegas Amorim.

Manchester United berulang kali menyatakan dukungan kepada mantan pelatih Sporting CP itu, namun hasil buruk membuat keyakinan tersebut dipertanyakan. Dengan tidak adanya pertandingan tengah pekan, sorotan kepada Amorim kian tajam.

Bek Setan Merah, Matthijs de Ligt, juga ikut bersuara seusai laga. Ia mengakui performa timnya tidak memuaskan, tetapi merasa tidak adil jika Amorim menjadi kambing hitam.

"Selalu mudah menyalahkan manajer, tapi pada akhirnya pemain di lapangan yang harus melakukannya," beber De Ligt.

Kendati demikian, tantangan besar tetap dihadapi Amorim. Ia mengakui pesan-pesan yang coba ditanamkan belum benar-benar berjalan efektif.

Bruno Fernandes kembali gagal mengeksekusi penalti, yang menjadi kegagalan keduanya dari tiga kesempatan musim ini. Catatan itu turut memperpanjang paceklik kemenangan tandang Manchester United di liga menjadi delapan laga, rekor terburuk mereka sejak 2019.

Sejak Amorim mengambil alih kursi pelatih, Manchester United tercatat paling sering kebobolan gol pertama dalam pertandingan liga. Kondisi ini memperlihatkan rapuhnya lini belakang di awal laga.

Amorim menjelaskan timnya sebenarnya sudah berlatih menghadapi pola main Brentford. Lawan diprediksi akan menumpuk pemain di lini tengah dan melepaskan umpan-umpan panjang ke lini depan, terutama ke ruang kosong di belakang Luke Shaw dan Matthijs de Ligt. Akan tetapi, saat pertandingan berlangsung, rencana itu gagal dieksekusi dengan baik.

"Gol-gol tadi sudah kami bahas sepanjang pekan. Itu membuat frustrasi. Saya melihat para pemain di latihan, tapi ketika pertandingan berjalan sulit, mereka tidak bisa sama. Begitulah tekanan di klub ini," tutup Amorim.

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic