sportLiga Inggris

Manchester United Hancur Lebur di Premier League, Masih Untung Tidak Degradasi

Penulis Ahmad Haidir
May 12, 2025
Kedatangan Ruben Amorim tidak membawa perubahan besar ke tubuh Manchester United. Foto: Istimewa
Kedatangan Ruben Amorim tidak membawa perubahan besar ke tubuh Manchester United. Foto: Istimewa

Thephrase.id - Manchester United hancur lebur di Premier League 2024-2025. Setan Merah dirasa masih untung tidak terdegradasi ke EFL Championship 2025-2026 di tengah keterpurukan.

Bagaimana tidak, dari 36 pertandingan Premier League, Manchester United hanya memenangkan sepuluh partai di antaranya. Sisanya, Setan Merah menelan 17 kekalahan dan sembilan kali seri.

Rentetan hasil jelek itu membuat Manchester United terdapar di papan bawah klasemen Premier League. Setan Merah bertengger di ranking ke-16 dengan perolehan 39 poin.

Ternyar, Manchester United mesti menanggung malu dipecundangi West Ham United 0-2 saat bermain di Old Trafford pada Minggu, 11 Mei 2025 dalam pekan ke-36 Premier League.

"Saya pikir ini cukup mirip dengan beberapa pertandingan yang pernah kami jalani, terutama di akhir musim ini. Kami memiliki lebih banyak peluang daripada lawan dan kemudian kami kebobolan dua gol yang dapat kami hindari," beber manajer Manchester United, Ruben Amorim,

"Kami kurang bersemangat saat bertahan di kotak penalti. Kami harus lebih agresif dan kami harus merasa bahwa dunia akan kiamat jika kami tidak memenangkan pertandingan. Terutama jika kami tidak menang," sambungnya.

Pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Amorim di tengah musim tidak terlalu berpengaruh terhadap performa Manchester United walau Setan Merah sukses lolos ke babak final Europa League 2024-2025.

"Jadi ini masalah besar yang kami hadapi di klub ini. Ini momen yang menentukan dalam sejarah klub. Kami perlu mengatasinya. Ini masalah besar karena ini masalah mental," tegas Amorim.

"Kami tidak takut kalah dalam pertandingan seperti Manchester United. Kami tidak lagi takut dan itu adalah hal paling berbahaya yang bisa dialami klub besar," lanjutnya.

"Saya pikir itu mengkhawatirkan. Ini bukan kesalahan para pemain. Ini kesalahan saya, saya yang bertanggung jawab. Jika kita tidak bisa berubah secepat itu, kita harus memberikan tempat kita kepada orang lain," tambah Amorim.

"Kami perlu tampil lebih baik. Tentu saja, bukan hal terbaik untuk terus-menerus melakukan perubahan. Banyak pemain yang kelelahan, kami harus mengatasinya. Itu juga menjadi perhatian. Kami harus siap bermain di tengah minggu," jelas Amorim.

"Kita perlu mengubah banyak hal. Hanya kita yang bisa mengubah banyak hal. Kita kehilangan rasa urgensi dan itu adalah sesuatu yang sulit dijelaskan. Semua orang fokus pada final. Final bukanlah hal terpenting dalam klub sepak bola kami. Kami perlu mengubah banyak hal," ungkap juru taktik berkebangsaan Portugal itu.

"Jika kami tidak mengubah cara bermain dan tampil serta merasakan urgensi untuk memenangkan setiap pertandingan, kami seharusnya tidak bermain di Liga Champions," kata mantan pelatih Sporting Lisbon ini.

"Kami seharusnya tetap berada di Liga Premier dan belajar bagaimana menjadi kompetitif setiap minggunya. Fokus terbesar klub sepak bola kami adalah mengubah banyak hal. Bukan hanya final," tandas Amorim.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic