ThePhrase.id - Buah kurma mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Buah dengan rasa manis legit tersebut sering dicari-cari terutama saat bulan Ramadan. Buah kurma termasuk buah tertua di dunia yang paling banyak dibudidayakan di Timur Tengah.
Foto: Ilustrasi Kurma (freepik.com Dates photo created by 8photo)
Tak hanya rasanya yang manis, buah kurma memiliki sejumlah manfaat baik untuk kesehatan tubuh. Apa saja manfaat mengkonsumsi buah kurma?
Kandungan Nutrisi Kurma
Kurma menjadi salah satu buah dengan kandungan nutrisi terbaik. Sebagian besar kalori dalam kurma berasal dari karbohidrat. Sisanya berasal dari jumlah protein yang sangat kecil. Terlepas dari kalorinya, kurma mengandung beberapa vitamin dan mineral penting selain sejumlah besar serat.
Melansir healthline.com, kandungan nutrisi dari 100 gram kurma adalah:
Kalori: 277
Karbohidrat: 75 gram
Serat: 7 gram
Protein: 2 gram
Potassium: 20% dari kebutuhan harian
Magnesium: 14% dari kebutuhan harian
Tembaga: 18% dari kebutuhan harian
Mangan: 15% dari kebutuhan harian
Zat besi: 5% dari kebutuhan harian
Vitamin B6: 12% dari kebutuhan harian
Selain itu, buah kurma juga memiliki kandungan antioksidan tinggi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Baik untuk Pencernaan
Foto: Ilustrasi Pencernaan Sehat (freepik.com Woman belly photo created by wayhomestudio)
Mengkonsumsi serat yang cukup sangat baik untuk mendukung kesehatan pencernaan. Dengan hampir 7 gram serat dalam 100 gram kurma, menambahkan kurma dalam pola makan merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan konsumsi serat.
Serat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dengan mencegah sembelit. Serat dapat mendorong buang air besar secara teratur dengan berkontribusi pada pembentukan tinja.
Dalam sebuah penelitian, 21 orang yang mengonsumsi 7 buah kurma per hari selama 21 hari mengalami peningkatan frekuensi buang air besar dan mengalami peningkatan buang air besar yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidak makan kurma.
Mendorong Fungsi Otak
Foto: Ilustrasi Kesehatan Otak (freepik.com Eeg photo created by DCStudio)
Mengkonsumsi kurma juga dikatakan dapat mendorong fungsi otak. Sebuah penelitian menemukan bahwa kurma dapat menurunkan penanda inflamasi di otak seperti, interleukin 6 (IL-6). Tingkai IL-6 yang tinggi dikaitkan dengan resiko penyakit neurodegeneratif yang lebih tinggi seperti Alzheimer.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kurma dapat membantu menurunkan aktivitas protein amyloid beta yang dapat membentuk plak pada otak. Saat plak menumpuk di otak, mereka dapat mengganggu komunikasi antara sel-sel otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel otak dan penyakit Alzheimer.
Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker
Foto: Ilustrasi Pencegahan Kanker (freepik.com Cancer photo created by jcomp)
Kurma memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidan sendiri memberikan perlindungan terhadap sel tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak tubuh.
Kurma memiliki tiga antioksidan paling signifikan yakni flavonoid, karotenoid dan asam fenolik.
Flavonoid adalah antioksidan kuat yang dapat membantu mengurangi peradangan dan telah dipelajari potensinya untuk mengurangi risiko diabetes, penyakit Alzheimer, dan jenis kanker tertentu.
Karotenoid terbukti meningkatkan kesehatan jantung dan juga dapat mengurangi risiko gangguan terkait mata, seperti degenerasi makula.
Asam fenolik dikenal karena sifat anti-inflamasinya, asam fenolik dapat membantu menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Mengontrol Kadar Gula Darah
Meski memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, buah kurma masih aman untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes. Melansir alodokter.com, kurma memiliki indeks glikemik yang tergolong rendah, sehingga tidak membuah kadar gula darah cepat melonjak.
Mengontrol Tekanan Darah
Buah kurma juga diketahui dapat mengontrol tekanan darah karena kandungan kalium, serat, dan antioksidan. Selain itu, buah kurma juga rendah natrium, sehingga cocok untuk dikonsumsi bagi orang yang menderita hipertensi. [nadira]