Manfaat Mengkonsumsi Propolis Bagi Tubuh

ThePhrase.id - Madu telah sejak lama dipercaya memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh. Namun, madu bukan satu-satunya produk yang dihasilkan oleh lebah. Lebah juga menghasilkan senyawa yang disebut propolis yang merupakan getah pada pohon berdaun jarum atau evergreen.

Ketika mereka menggabungkan getah dengan kotoran dan lilin lebah mereka sendiri, mereka menciptakan produk lengket berwarna coklat kehijauan yang digunakan sebagai pelapis untuk membangun sarang mereka. Ini adalah propolis.

Propolis sendiri bukan hal baru. Ribuan tahun yang lalu, peradaban kuno menggunakan propolis untuk khasiat obatnya. Orang Yunani menggunakannya untuk mengobati abses. Orang Asyur mengoleskannya pada luka dan tumor untuk melawan infeksi dan membantu proses penyembuhan. Orang Mesir menggunakannya untuk membalsem mumi.

Lalu sebenarnya apa saja manfaat dari propolis?

Kandungan Propolis

Berbagai studi menemukan lebih dari 300 senyawa dalam propolis. Namun, mayoritas dari senyawa-senyawa tersebut merupakan polifenol. Polifenol sendiri merupakan antioksidan yang dapat melawan penyakit dan kerusakan tubuh.

Sejalan dengan itu, propolis mengandung polifenol yang disebut flavonoid yang diproduksi pada tanaman sebagai bentuk perlindungan.

Mengobati Luka

Propolis mengandung sebuah senyawa yang disebut dengan pinocembrin. Senyawa ini merupakan flavonoid yang memiliki sifat anti jamur. Dengan kandungan senyawa yang bisa mengurangi radang serta bakteri, propolis dapat membantu penyembuhan luka.

Sebuah studi yang dirilis pada Jurnal Burns & Trauma (2015) oleh Simona Martinotti mengungkap bahwa propolis bahkan dapat membantu penyembuhan luka bakar yang lebih cepat. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini bisa terjadi karena propolis mampu mendorong pertumbuhan sel sehat baru.

Mengobati Kanker

Propolis juga dikatakan memiliki manfaat dalam mengobati beberapa kanker. Menurut sebuah studi, propolis memiliki beberapa efek anti kanker seperti menjaga sel kanker agar tidak berkembang, mengurangi kemungkinan sel menjadi kanker serta memblokir jalur sinyal sel kanker.

Perlu diketahui bahwa studi ini menegaskan bahwa propolis dapat digunakan sebagai terapi pelengkap penyembuhan kanker, bukan sebagai pengobatan tunggal.

Mengobati Gangguan Pencernaan

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa propolis dapat membantu mengobati gangguan pencernaan seperti kolitis ulseratif dan kanker gastrointestinal. Hal ini karena propolis mengandung caffeic acid phenethyl ester (CAPE), artepillin C, kaempferol, dan galangin yang telah terbukti efektif dalam menghilangkan patogen.

Membantu Pengobatan Diabetes

Beberapa penelitian yang dilakukan terhadap hewan juga mengatakan bahwa hasil lebah satu ini bisa membantu pengobatan diabetes. Penelitian yang dilakukan oleh Pharmacological Research (2005) mengungkap bahwa propolis dapat menurunkan tingkat gula dalam darah serta menurunkan kolesterol. Namun, hasil ini belum bisa dihasilkan pada penelitian manusia.

Efek Samping dan Dosis

Jika Anda menderita asma atau alergi terhadap produk sampingan lebah (termasuk madu), tumbuhan runjung, poplar, balsam Peru, dan salisilat jangan gunakan propolis. Propolis juga dikatakan memiliki efek samping yaitu memperlambat pembekuan darah dan meningkatkan risiko pendarahan pada orang dengan gangguan pendarahan atau selama operasi.

Propolis memiliki berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul, bubuk, ekstrak, dan permen. Ketika digunakan secara topikal, propolis dapat ditemukan dalam salep, krim, lotion, dan produk perawatan pribadi lainnya.

Tidak ada dosis propolis yang direkomendasikan setiap hari dan tidak ada cukup penelitian pada manusia untuk menentukan berapa banyak propolis yang harus diambil untuk mendukung kondisi kesehatan. Ada baiknya untuk membaca label produk atau lakukan konsumsi pada ahli herbal dan dokter sebelum mengkonsumsinya. [nadira]