ThePhrase.id - Persidangan pertama kasus dugaan pemerkosaan kuasi (quasi rape) yang melibatkan mantan anggota boy group Korea Selatan NCT, Moon Tae-il atau yang dikenal sebagai Taeil, digelar pada Rabu (18/6). Persidangan ini sebelumnya dijadwalkan pada 12 Mei lalu, namun sempat ditunda satu kali karena bertepatan dengan sidang mantan Presiden Korea Selatan.
Pada sidang pagi ini, Departemen Kriminal ke-26 (C) menggelar persidangan perdana atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang Khusus tentang Hukuman Kejahatan Kekerasan Seksual yang menjerat Taeil bersama dua terdakwa lainnya.
Dakwaan "quasi rape" merujuk pada tindakan pemerkosaan yang dilakukan terhadap seseorang dalam kondisi tidak sadar, tidak berdaya, atau kehilangan kemampuan menolak, misalnya karena pengaruh alkohol, obat-obatan, atau pingsan.
Jaksa menuntut hukuman tujuh tahun penjara dan pembatasan pekerjaan selama 10 tahun untuk Taeil, yang merupakan tuntutan minimal berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Khusus tentang Hukuman Tindak Pidana Seksual.
Dalam persidangan, Taeil mengaku bersalah dan meminta keringanan hukuman. Ia juga sempat menyebutkan bahwa dirinya saat ini tidak memiliki pekerjaan setelah dikeluarkan dari agensinya. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan masyarakat.
Tak hanya itu ia juga memohon agar hakim memberikan keringanan hukuman sebagai kesempatan terakhir baginya untuk memperbaiki diri dan berkontribusi bagi masyarakat.
Namun, jaksa menilai permintaan maaf dan penyesalan Taeil bukan merupakan penyerahan diri yang tulus. Jaksa menegaskan bahwa kasus ini merupakan pemerkosaan terhadap turis perempuan asing yang sangat serius dengan niat sengaja membuat korban tidak mengingat lokasi kejadian, sehingga tuntutan hukuman yang diajukan dianggap pantas.
Diketahui pada bulan Juni tahun lalu, Taeil dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap seorang wanita yang dalam keadaan mabuk, bersama dua orang lainnya. Pada bulan Februari 2025, Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul menyerahkan Taeil dan dua terdakwa lainnya ke pengadilan atas tuduhan pemerkosaan kuasi khusus berdasarkan Undang-Undang Hukuman Kekerasan Seksual.
Taeil diketahui menyembunyikan fakta tersebut dan tetap melanjutkan aktivitas comeback-nya meskipun sudah dituduh melakukan kejahatan seksual. Pada 14 Juni tahun lalu, sehari setelah penangkapannya, terungkap bahwa ia sempat melakukan siaran langsung di media sosial dan berkomunikasi dengan penggemar.
Selain itu, Taeil juga sempat menghadiri fan meeting pada bulan Agustus, dua bulan setelah kejadian, untuk memperingati ulang tahun ke-8 NCT 127.
Namun, setelah kasus kekerasan seksualnya terungkap ke publik, agensi menegaskan bahwa mereka telah menangani kasus tersebut sejak pertengahan Agustus. Selain itu, diumumkan juga bahwa Taeil telah dikeluarkan dari SM Entertainment dan bukan lagi anggota NCT. [Syifaa]