ThePhrase.id - Pelaksana tugas (Plt.) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono ajak partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yakni Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk usung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Kerja Sama Partai Politik PDI Perjuangan dan PPP, Minggu (30/4/23). (Foto: Instagram/dpp.ppp) “Saya punya tugas, masing-masing partai politik termasuk saya, sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, mengajak KIB untuk bersama dengan pilihan yang sama dengan PPP,” ujar Mardiono, saat konferensi pers setelah PPP gelar pertemuan dengan PDI Perjuangan bahas kerja sama politik di Jakarta, Minggu (30/4). Diketahui sebelumnya PPP, berdasarkan hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Yogyakarta, Selasa (25/4), menyatakan dukungannya untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. PPP saat mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. (Foto: Instagram/dpp.ppp) “Dari hasil keputusan Rapimnas 5 di Yogyakarta, itu sudah, tahapan yang pertama adalah saya menyampaikan hasil itu ke KIB, berapa hari yang lalu, dan semuanya sudah memahami itu. KIB tidak dinyatakan bubar, tidak,” jelas Mardiono. Menurut Mardiono, jika Golkar dan PAN ikut mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, maka koalisi tersebut akan menjadi KIB plus. Namun ia tak menampik jika ada perbedaan pandangan pada masing-masing partai politik. “Karakter kita adalah negara demokrasi, yang kita punya hak untuk menentukan pilihannya,” imbuhnya. Muhammad Mardiono, Plt Ketua Umum PPP. (Foto: Instagram/dpp.ppp) Mardiono memaparkan bahwa KIB dibangun untuk bekerja sama membangun ide dan gagasan untuk bangsa, beda halnya dengan keputusan internal partai seperti perbedaan pandangan dalam pengusungan calon presiden. “Jadi antara koalisi kita untuk membangun gagasan, ide, bagaimana untuk membangun bangsa ini ke depan, kemudian dengan keputusan internal partai masing-masing dalam menentukan bakal calon presiden, ini ruang yang berbeda,” tandas Mardiono. “Nah kami, KIB, tiga partai ini tidak akan saling mencampuri internalnya partai masing-masing, karena tidak mungkin PPP bisa mencampuri internalnya Golkar, kemudian Golkar pula juga tidak mungkin mencampuri internal PPP, demikian pula dengan Partai Amanat Nasional,” lanjutnya. Menurutnya hal tersebut sudah sesuai dengan apa yang ada dalam piagam perjanjian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) antara PPP, Golkar, dan PAN. (Rangga)