ThePhrase.id - Jaringan sosial semakin berkembang dan merubah tren dalam media sosial, seperti TikTok. Padahal, TikTok termasuk platform baru. Mark Zuckerberg, CEO Meta pun mengakui bahwa ia ketinggalan perubahan tren dalam media sosial.
Ia mengatakan bahwa tidak mengantisipasi adanya tren baru di media sosial yang menjadi salah satu alasan kesuksesan TikTok.
Dalam wawancara yang dikeluarkan oleh Ben Thompson’s Statechery newsletter, pendiri Facebook itu menjelaskan bahwa ia ketinggalan dengan tren atau cara baru pengguna berinteraksi dengan konten yang ditemukan.
Foto: Mark Zuckerberg pada South in Southwest (engadget.com)
Sebelumnya media sosial digunakan untuk berinteraksi antar teman yang difollow atau untuk berbagi konten yang diunggah. Namun, kini media sosial cenderung menggunakan feeds untuk mencari dan menjelajahi konten yang menarik daripada melihat konten dalam hubungan pertemanan.
Meskipun media sosial masih digunakan untuk berinteraksi dan sharing antar teman tetapi sebagian besar menggunakan feed media sosial untuk mencari dan menemukan konten yang menarik. Mark Zuckerberg menyatakan bahwa ini merupakan perubahan yang cukup besar.
Pengguna sudah tidak lagi memperdulikan kreator dari konten yang mereka temukan. Mereka akan berinteraksi dengan teman melalui sharing konten yang ditemukan. Zuckerberg menjelaskan bahwa isi dari konten lebih penting karena pengguna ingin menemukan konten terbaik baginya.
Beberapa analis menemukan bahwa peningkatan popularitas TikTok yang cepat dapat dikaitkan dengan algoritmanya yang dapat merekomendasikan video pendek menarik bagi pengguna, berdasarkan kebiasaan dan riwayat menonton.
CEO Meta, Mark Zuckerberg mengakui bahwa TikTok merupakan pesaing yang sangat kompetitif. Tak hanya itu, TikTok juga merupakan tantangan besar bagi Meta. Di Amerika sendiri, pengguna Meta mengalami penurunan yang signifikan yang mengakibatkan turunya harga saham Facebook hingga 56%.
Menurutnya TikTok merupakan platform yang kurang dipahami oleh Zuckerberg. “Agak lambat untuk memahami ini karena tidak sesuai dengan pola yang saya pahami tentang media sosial, bagi saya serupa dengan YouTube versi yang lebih pendek,” lanjutnya.
Mark Zuckerberg juga mengatakan bahwa penting untuk Meta dapat mengembangkan AI untuk merekomendasi konten yang cocok tak hanya video pendek saja namun konten foto dan tulisan juga. [Syifaa]