tech

Mastodon, Media Sosial yang Jadi Alternatif Twitter

Penulis Nadira Sekar
Nov 15, 2022
ThePhrase.id - Setelah miliarder Elon Musk membeli sebagian besar saham media sosial Twitter, banyak pengguna yang memutuskan untuk meninggalkan media sosial tersebut dan beralih ke media sosial baru Mastodon.

Foto: dok. TechCrunch


Sejak 27 Oktober 2022, media sosial ini tersebut dilaporkan telah memperoleh lebih dari 500.000 pengguna baru dan telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna aktif bulanan. Aplikasi sendiri dilaporkan telah menerima lebih dari 320.000 unduhan baru hanya di Amerika Serikat dalam parioder 27 Oktober - 7 November 2022.
Apa itu Mastodon?

Mastodon sendiri merupakan media sosial yang didirikan pada 2016 oleh pengembang perangkat lunak dari Jerman, Eugen Rochko. Di permukaan, situs terlihat dan terasa seperti versi Twitter yang sedikit di-tweak. Pengguna membuat kiriman (biasa disebut toots, bukan tweet) yang pendek (500 karakter, bukan 280), dan dapat dibagikan ulang ("boosted" bukan "di-retweet") dan dibalas.

Namun, tak seperti media sosial lainnya, ini merupakan platform terdesentralisasi, open source, dan bebas iklan. Mastodon terdiri dari ribuan jejaring sosial, semuanya berjalan di server yang berbeda, atau "instance", yang dapat berkomunikasi satu sama lain melalui sistem yang disebut Fediverse.
Tentang Server atau Instance

Melalui Mastodon, pengguna atau organisasi dapat memulai server mereka sendiri. Jika dirasa sulit, pengguna bisa masuk ke daftar server yang berfokus pada lokasi atau minat tertentu. Jadi, jika pengguna memilih untuk bergabung dengan Mastodon melalui server keadilan iklim, nama pengguna mereka adalah [nama]@climatejustice.social.

Demikian pula, jika seseorang bergabung dengan Mastodon social, nama pengguna mereka adalah [nama]@mastodon.social. Kedua pengguna ini masih bisa saling berkomunikasi dan melihat postingan di server mereka. Admin dari setiap server dapat memutuskan pedoman moderasi konten untuk server tertentu.
Moderasi Konten

Karena ini adalah kumpulan dari ribuan server yang berbeda, tidak ada strategi moderasi konten tunggal untuk seluruh platform. Moderasi konten dilakukan oleh admin dari setiap server yang dapat menetapkan aturannya sendiri. Ini berarti jenis ucapan yang diizinkan di satu server mungkin tidak diizinkan di server lain.

Admin server juga dapat membuat daftar blokir domain mereka menjadi publik, seperti yang dimiliki oleh pendiri Mastodon, Eugen Rochko, untuk mastodon.social. Mastodon sendiri melarang "rasisme, seksisme, homofobia, transfobia, xenofobia, atau kasta", serta berbagi "informasi yang sengaja salah atau menyesatkan".

[nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic