ThePhrase.id – Ketua umum DPP Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI), Djoko Winarno mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) dari sumber energi biomassa hingga 30.000 MegaWatt (MW).
Energi biomassa tersebut bersumber dari sejumlah komoditi seperti kayu, kelapa sawit, padi, singkong, tebu, jagung, dan sebagainya. Nantinya, bahan-bahan tersebut dapat menghasilkan produk listrik bioenergi berbentuk pellet, wood chip, dan lain-lain.
“Potensi yang ada ini mampu untuk membangkitkan listrik sampai dengan 30.589 MW,” ungkap Djoko dalam diskusi virtual Kontribusi Sektor Kehutanan untuk Pengembangan Energi Biomassa di Indonesia, Jumat (18/02/2022).
Ilustrasi sejumlah sumber energi biomassa
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan bahwa pemanfaatan energi biomassa bisa membantu pemerintah meningkatkan porsi sumber EBT untuk mencapai target emisi nol karbon.
“Sebenarnya ini kesempatan untuk kita bersama-sama bertemu mencari solusi untuk bagaimana caranya untuk kita meningkatkan energi baru terbarukan yang ditarget 23% dalam tahun 2025,” kata Indriyono.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia mencapai 11,5% atau setara dengan 168,7 juta barel setara minyak (MBOE) per akhir tahun 2021 lalu. Secara detailnya, bauran energi nasional per akhir tahun 2021 terdiri atas batubara dengan porsi 38,0%, minyak bumi 31,2%, gas bumi 19,3%, dan EBT 11,5%.
Berpengaruh terhadap lapangan kerja
Tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, Djoko juga mengatakan bahwa energi biomassa dapat bermanfaat untuk membuka lapangan kerja.
Seperti misalnya, sumber energi biomassa wood chip dari kayu Lamtoroagung membutuhkan 6.150 hektar hutan energi kayu tersebut guna memenuhi kebutuhan listrik Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan kapasitas 10 MW. Pengelolaan hutan dengan luas tersebut diperkirakan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 3.690 orang.
Ilustrasi pengolahan sumber energi biomassa (Foto: Youtube / Mata Indonesia)
“Ini baru dari pengelolaan hutannya, belum lagi pembangkitnya paling sedikit pegawainya termasuk supir-supir truk segala macam kan paling enggak 50 orang setiap pembangkit,” ujar Djoko.
Direktur Utama PT Protech Mitra Perkasa Tbk, Bobby Gafur Umar mengatakan bahwa potensi energi biomassa di Indonesia bahkan bisa mencapai 32,6 GigaWatt (GW), yang senilai dengan total investasi hingga USD 52,1 milyar, sehingga mampu menyerap tenaga kerja hingga 12 juta orang. [hc]