sport

Mees Hilgers Fenomenal, Bikin Manchester United Frustrasi di Europa League

Penulis Ahmad Haidir
Sep 26, 2024
FC Twente sukses mengimbangi Manchester United 1-1 di Old Trafford. Foto: Isitmewa
FC Twente sukses mengimbangi Manchester United 1-1 di Old Trafford. Foto: Isitmewa

Thephrase.id - Calon bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers menunjukkan permainan fenomenal. Bek FC Twente itu sukses membuat Manchester United frustrasi di Europa League 2024-2025. Hilgers bermain tangguh dan disiplin.

Hilgers mengantar FC Twente mengimbangi tuan rumah Manchester United 1-1 pada Kamis, 26 September 2024 dini hari WIB di Old Trafford, Manchester dalam matchday pertama Europa League.

Manchester United unggul lebih dulu melalui Christian Eriksen pada menit ke-35, akan tetapi FC Twente menyamakan kedudukan melalui Sam Lammers pada menit ke-68.

Hilgers tampil sebagai starter dalam formasi FC Twente 4-2-3-1. Ia juga tidak tergantikan. Bek berumur 23 tahun itu diberikan nilai 7,3 oleh Sofa Score, tertinggi kedua di timnya.

Sofa Score mencatat Hilgers mendulang delapan sapuan, dua blok tendangan, dua intersep, tiga tekel, empat menang duel, hingga 92 persen akurasi umpan dengan 45 yang berhasil dari 49 percobaan.

Hasil ini membuat FC Twente bertengger di peringkat ketujuh klasemen sementara Europa League dengan satu poin, sedangkan Manchester United di peringkat kesepuluh lewat nilai yang sama.

"Kami melakukannya dengan baik sebagai klub dan melawan Manchester United, yang bagus untuk sepak bola Belanda. Kami juga bangga dengan perilaku mereka. Mereka sangat mendukung kami, juga di kota ini," beber pelatih FC Twente, Joseph Oosting.

"Semua pemain saya melakukannya dengan baik dan rencana permainannya juga bagus. Sebelumnya Anda ingin melihat hal-hal tertentu dalam pertahanan dan serangan dan kami melakukannya dengan sangat baik," tambahnya.

"Jika Anda menunggu terlalu lama, mereka punya keterampilan sepak bola dan menciptakan peluang. Jika Anda memberi tekanan tinggi pada mereka, Anda juga bisa memaksa mereka melakukan kesalahan dan pada akhirnya itu semakin jauh dari gawang," lanjutnya.

"Kemudian soal koordinasi dan keberanian. Bukan hanya keberanian dalam menguasai bola, tapi juga keberanian dalam bertahan. Setelah jeda kami mencoba melompat dengan punggung di sisi kanan, tetapi jika tidak berjalan dengan baik, mereka pergi begitu cepat," tegas Oosting.

"Secara taktik, kami melakukannya dengan baik sepanjang pertandingan. Selain mungkin pada sepuluh menit terakhir ketika kami tertinggal lima dan empat sebelumnya. Kami melakukannya dengan baik," tutupnya.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic