ThePhrase.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa partainya tidak akan mengambil posisi sebagai pihak oposisi terhadap pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto periode 2024-2029.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya saat penutupan Kongres Ke-6 PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, pada Sabtu (2/8) lalu.
“Peran kita adalah memastikan bahwa pembangunan nasional tetap pada rel konstitusi,” ujar Megawati di hadapan seluruh kader PDIP yang hadir.
Megawati mengatakan bahwa sikap tersebut telah menjadi keputusan resmi partai melalui forum kongres. PDIP, lanjutnya, akan berperan sebagai kekuatan penyeimbang yang konstitusional dan kritis terhadap arah kebijakan pemerintah yang dinilai menyimpang dari kepentingan rakyat.
Ia menjelaskan bahwa dalam sistem pemerintahan presidensial yang dianut Indonesia, tidak ada istilah oposisi maupun koalisi seperti dalam sistem parlementer. Kesalahpahaman tersebut menurutnya perlu diluruskan.
“Demokrasi Indonesia bukanlah demokrasi blok-blokan kekuasaan, tetapi demokrasi yang bertumpu pada kedaulatan rakyat dan konstitusi,” tukas Megawati.
Sebagai partai yang berlandaskan ideologi, Megawati menegaskan PDIP akan tetap berpijak pada nilai-nilai kebenaran dan keberpihakan kepada rakyat, serta mengambil peran penting dalam menjaga agar pembangunan nasional tetap berjalan sesuai konstitusi.
“Konstitusi itu yang paling tinggi,” imbuhnya.
Megawati yang juga resmi dikukuhkan kembali sebagai Ketua Umum PDIP untuk masa bakti 2025–2030 tersebut turut mengingatkan kader-kadernya untuk tetap setia dan disiplin terhadap arahan partai.
Ia meminta agar anggota yang merasa tidak bisa menjalankan instruksinya dengan kesetiaan penuh agar mundur secara terhormat.
“Selalu jalankan instruksi saya dengan penuh kesetiaan, kalau tidak siap, sekali lagi ya lebih baik mundur secara ksatria,” tegasnya.
Ia juga memperingatkan agar partai tidak dijadikan sebagai tempat berlindung dari kesalahan ataupun sebagai sarana untuk mencari kekuasaan dan kekayaan pribadi.
“Jangan diabaikan, ingat, musuh kita bukan hanya kekuatan dari luar, seperti yang tadi saya bayangkan, kondisi global,” tandasnya. (Rangga)