ThePhrase.id - Terletak di Desa Jungutan, Kabupaten Karangasem, Museum Samsara Bali hadir memberikan gambaran siklus kehidupan masyarakat Pulau Dewata menuju kesempurnaan. Samsara merupakan kepercayaan masyarakat Hindu mengenai siklus atau tahapan kehidupan yang ditandai dengan ritual adat.
Dalam menjalankan ritual atau upacara adat tersebut, masyarakatnya memiliki keyakinan tugas hidup sebagai manusia dalam kelahiran yang berulang-ulang hingga mencapai kesempurnaan.
Museum Samsara Bali atau Samsara Living Museum, merupakan museum ruang terbuka untuk para pengunjung menikmati keindahan dan kekayaan budaya yang diwariskan dari nenek moyang masyarakat Bali.
Museum ini merupakan tempat konservasi budaya yang hadir karena keprihatinan modernisasi yang sedikit demi sedikit menghilangkan adat dan budaya tradisional, terutama di kalangan generasi muda yang kini jarang dipahami dan dilestarikan. Sejalan dengan itu, museum ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mendalam dan logis mengenai upcara adat dalam siklus kehidupan yang harus dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali.
Siklus kehidupan dalam budaya Hindu memiliki nilai dan tradisi yang melekat sejak bayi dalam kandungan hingga lahir ke dunia, menjalankan hidup dan mati bahkan sampai menyatu dengan Ida Sanghyang Widhi Wasa dan tercapainya kesempurnaan.
Museum Samsara menggambarkan siklus kelahiran manusia Bali melalui 14 upacara Hindu yang ditampilkan dalam foto dan penjelasan dengan alatnya. Pengunjung dapat memperkaya pengalaman dengan memahami makna simbol-simbol dalam setiap upacara.
Di samping itu, museum ini juga menampilkan berbagai aktivitas sehari-hari masyarakat setempat. Mulai dari pembuatan sarana tetabuhan seperti arak dan brem, meulat-ulatan, mejejahitan, melukis wayang, bahkan hingga kegiatan kesenian khas seperti mecakepung atau genjek, dan ngoncang.
Museum wisata edukasi ini memiliki area seluas 8.000 meter persegi yang terdiri dari ruangan terbuka dan beberapa bangunan tradisional. 14 tahapan upacara adat dijabarkan pada salah satu gedungnya yang dapat dipelajari oleh pengunjung secara mendalam, berikut tahapannya.
Selain itu, museum ini juga memberikan pengetahuan mengenai nama-nama dalam pohon keluarga Bali, hal ini menyoroti pentingnya mencatat asal-usul dan leluhur dalam tradisinya. [Syifaa]