ThePhrase.id - Pameran temporer Art.The.Fact 2.0 hadir di Museum Bahari sebagai peringatan HUT ke-46 yang digelar oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta. Pameran ini berlangusng mulai 7 Juli sampai 7 Desember 2023 yang dapat dinikmati masyarakat secara gratis.
Pameran Art.The.Fact merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pameran temporer yang telah diselenggarakan sejak 2022 oleh Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta. Rangkaian pameran tersebut digelar dengan memvisualisasikan narasi museum menjadi instalasi media seni rupa.
"Pameran itu gratis dan terbuka untuk umum. Harapannya, pameran ini dapat bermanfaat bagi semua dan mampu membangun kesadaran generasi muda terhadap budaya, termotivasi nalar sejarahnya lewat peninggalan lama, dan terbangun rasa cintanya terhadap kekayaan sejarah bangsa," ujar Iwan, seperti dikutip dalam rilis Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Pameran seni temporer Art.The.Fact 2.0 2023 ini mengangkat tema The Stories That Connecting Us yang berupaya untuk melihat pengaruh penyebaran kebudayaan Autranesia bagi Masyarakat Indonesia. Untuk melihat lebih dalam lagi Art.The.Fact 2.0 akan menampilkan benda-benda peninggalan arkeologi, teknologi perahu, bahasa, arsitektur, fesyen, seni kreatif, flora dan fauna.
Pasalnya, Indonesia memiliki sejarah yang panjang yang menghasilkan berbagai budaya yang sampai saat ini masih dilakukan. Melalui pemaran temporer ini, masyarakat dapat lebih mengenal dan memahami identitas dan mewariskan sejarah terbentuknya Indonesia menjadi sebuah bangsa.
Melalui benda-benda sejarah, kita dapat mengetahui bahwa kebudayaan Austranesia memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia khususnya pada kebudayaan masyarakat pesisir serta kaitannya dengan negara sekitarnya. Misalkan, Asia Tenggara dan Australia yang memiliki beberapa kesamaan kebudayaan.
Museum Bahari juga menggandeng beberapa seniman kreatif yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mengisi pameran melalui rangkaian acara kegiatan diskusi.
Kurator dari Art.The.Fact 2.0: The Stories That Connecting Us berasal dari universitas ternama, yaitu arkeolog Universitas Indonesia Supratikno Rahardjo, arkeolog Universitas Jambi Irsyad Lehitu, dan museolog Universitas Indonesia Hilman Hadoni.
Selain itu, pameran ini juga memiliki sentuhan dari para penata artistik dan seniman kreatif seperti, peneliti Digital Kreasi Budaya (Digikara) Burhanuddin Aziz, seniman Taiwan Yipei Lee dan Shih-Kai Chang dan seniman Makassar dan Yogya Abdi Karya Am, serta kurator Galeri Nasional Indonesia Alam Wishesa. [Syifaa]