features

Memulihkan Ekonomi dengan Menurunkan Pandemi Menjadi Endemi

Penulis Aswan AS
Aug 20, 2021
Memulihkan Ekonomi dengan Menurunkan Pandemi Menjadi Endemi
ThePhrase.id - Ronny (41 tahun) adalah seorang pedagang yang memiliki 2 unit toko telepon seluler yang menjual telepon seluler berbagai merek beserta assesorisnya. Dengan 2 toko itu, selama ini Ronny dan keluarganya hidup berkecukupan dengan 1 mobil dan 2 sepeda motor di garasi rumahnya. Tinggal di komplek perumahan menengah ke atas di Tangerang Selatan, Banten. Dia juga memiliki satu unit rumah lain yang dia beli di Kabupaten Tangerang tak jauh dari salah satu tokonya.

Namun awal Agustus lalu, Ronny menghubungi Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya, menanyakan cara membuat surat Keterangan Tak Mampu. Surat itu akan digunakan untuk mengurus keringanan pembayaran BPJS yang sudah nunggak beberapa bulan.

“Kalo untuk makan sehari-hari masih bisalah pak, tapi beberapa kewajiban saya tak bisa dilunasi, termasuk BPJS ini,” katanya menjelaskan kondisinya.

Hal yang sama juga dialami Zulfan (44 tahun), pengelola sekaligus franchisee sebuah bimbingan belajar nasional. Akhir Juli lalu ia terpaksa menutup usahanya di bilangan Ciganjur Jakarta Selatan karena jumlah siswa yang terus merosot.

Himbauan disiplin menggunakan masker. (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz)


“Ini sebuah keputusan berat, satu tahun kemarin kita masih bisa bertahan tapi masuk tahun kedua pandemi ini kita sudah tak mampu lagi membayar sewa uang gedung dan operasional lainnya,” jelas Zulfan.

Kini untuk bertahan Zulfan membantu istrinya jualan makanan ringan dan kue kering yang dijual secara online.

Hal serupa juga terjadi dengan Amin (47 tahun), pemilik LKP Bahasa Inggris, ETU (English Talker United) di kawasan Taman Royal, Kota Tangerang. Keinginannya untuk mengembangkan LKP nya dengan membuka cabang terhenti karena terganjal pandemi.

“Alhamdulillah saya masih bertahan dengan jumlah siswa yang ada meskipun kondisinya sudah megap-megap. Teman-teman saya yang memiliki usaha pendidikan non formal seperti ini sudah banyak yang turun plang nama,” katanya kepada Aswan AS dari ThePhrase.id.

Amin mengaku, setiap malam dia membuka laptop untuk melihat berita tentang perkembangan pandemi dan berharap pandemi segera berakhir.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: kemenkeu.go.id)


Maka begitu mendengar statemen Menteri Keuangan, Sri Mulyani bahwa pandemi Covid 19 akan menjadi endemi di tahun 2022 mendatang, Amin menyambut gembira dan bersiap untuk mendirikan satu cabang baru setelah memperkuat outletnya yang sudah berdiri sejak 12 tahun lalu. Dalam pernyataannya Senin (16/8) Sri Mulyani menegaskan hal itu seiring dengan masukan berbagai ilmuwan dan perluasan vaksinasi serta kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan.

"Kita mungkin melihat di 2022 akan mengalami suatu masa di mana pandemi menjadi endemi," ujar Sri Mulyani.

Jika sudah beralih jadi endemi artinya virus corona ini akan tetap ada tetapi penyebarannya dapat dideteksi seperti virus-virus lain yang sudah hidup “berdampingan” dengan manusia.

Sinyalemen pandemi akan menjadi endemi ini juga muncul dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini. (Foto: kemensos.go.id)


"Kita harus ‘berdamai’ dengan pandemi dan optimistis serta tetap beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan karena tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir di seluruh dunia, tidak hanya di Tanah Air," ucap Risma di lapangan kompleks Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (19/8).

Pernyataan dua orang menteri ini mengindikasikan adanya keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mengakhiri pandemi ini. Pembatasan aktivitas masyarakat tanpa ada kompensasi tidak hanya mengancam ekonomi masyarakat dan negara tetapi juga akan berdampak kepada stabilitas politik. Upaya keras pemerintah untuk vaksinasi massal di sejumlah tempat juga menjadi isyarat untuk mengakhiri pandemi ini.

Bagi orang seperti Amin, Zulfan dan Ronny tentu saja ini kabar baik yang mereka tunggu, agar dapur tetap ngebul dan segala kewajiban dapat segara terbayar. Meskipun belum tahu apa yang akan terjadi, tetapi paling tidak ada harapan untuk memulihkan kehidupan ekonomi keluarga kembali. (Aswan AS)

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic