e-biz

Mendag & Menteri Investasi Komitmen Bangun Ekonomi dari Masjid

Penulis Firmansyah M Rohman
May 02, 2021
Mendag & Menteri Investasi Komitmen Bangun Ekonomi dari Masjid
 

Foto : Rangkaian Serial Ramadhan Bersama MES, dari 28-30 April 2021 ditutup dengan talk show seri keempat digelar Sabtu, 1 Mei 2021 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.


Thephrase.id – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang juga Wakil Ketua Umum 2 PP Masyarakat Ekonomi Syariah dan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia berkomitmen membangun ekonomi di masjid sebagai bagian dari gerakan ekonomi dari masjid.

Menurut Mendag, dalam 20 tahun ke depan, ekonomi Indonesia akan naik kelas, Indonesia harus menjadi tuan rumah produk sendiri. Inilah saatnya ekonomi kembali dari Masjid. Di Kementerian Perdagangan sendiri, dua fokus yang akan digencarkan adalah industri Muslim Fashion dan Halal Food.

“Saya mengajak Menteri Investasi Dinda Bahlil dan Professor KH. Nasaruddin untuk berdiskusi terkait coaching pengusaha muda di Masjid. Gerakan ekonomi dari Masjid harus benar-benar kita mulai hari ini,” ujar Muhammad Lutfi dalam talk show “Membangun Ekosistem Ekspor Halal UMKM Indonesia” Sabtu, 1 Mei 2021 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat secara hybrid.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan bicara usaha tidak harus selalu berpatok pada modal. Sebaliknya, yang terpenting saat ini adalah gagasan terlebih dahulu. “Perlu ada kolaborasi antara yang memiliki gagasan dengan yang memiliki kapital,” ujar Bahlil.

 

Foto : Rangkaian Serial Ramadhan Bersama MES, dari 28-30 April 2021 ditutup dengan talk show seri keempat digelar Sabtu, 1 Mei 2021 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.


Bahlil pun menceritakan sekilas perjalanannya dari masa remaja sebagai pengurus Masjid di kampung halaman, maupun pengalaman sebagai aktivis semasa kuliah. Dengan latar belakang tersebut, Bahlil merasa dekat dengan pergerakan dari Masjid dan semacam ini dan menyambut dengan antusias inisiatif lintas organisasi yang dirangkum dalam kegiatan #RamadhanBersamaMES.

“Dalam perjalanannya, Rasulullah pun membangun agama Islam melalui pasar. Hari-hari ini, anak muda yang berada di OKP lebih banyak yang lebih ingin menjadi karyawan, PNS, dan politisi. Satu hal yang tertinggal adalah fokus terhadap ekonomi. Oleh sebab itu, anak muda harus mengubah mindset dan memperkokoh konsistensi,” imbuh Bahlil.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan ekonomi syariah sebagai arus perekonomian baru yang berpotensi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi global. Potensi ekonomi syariah, atau sering pula disebut ekonomi halal, dapat dilihat dari semakin meningkatnya pertumbuhan populasi muslim dunia yang diperkirakan akan mencapai 27,5% dari total populasi dunia pada 2030 dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim, serta munculnya pasar halal potensial seperti China dan India.

 

Foto : Rangkaian Serial Ramadhan Bersama MES, dari 28-30 April 2021 ditutup dengan talk show seri keempat digelar Sabtu, 1 Mei 2021 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.


Ekosistem ekonomi syariah termasuk produk halal perlu terus dikembangkan melalui riset. Sehingga, ekspor produk halal Indonesia bisa terus bertumbuh dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.Sementara, ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Internasional (OKI) baru mencapai US$ 45 miliar atau setara 12,5% dari total perdagangan Indonesia sebesar US$ 369 miliar pada 2018. Untuk itu, perlu ada peningkatan riset di bidang ekonomi dan keuangan syariah, termasuk penerapan teknologi di dalam membangun industri produk halal di Indonesia.

Prof KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Menteri Perdagangan RI dan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI atas dukungan kepada kebangkitan ekonomi berbasis Masjid.

“Hadirnya kedua Bapak Menteri di sini adalah bukti cinta kepada umat dan Masjid. Terlebih lagi beliau berdua baru mendarat dari Medan langsung ke Masjid Istiqlal tanpa mampir ke tempat lainnya. Terima kasih banyak Pak Lutfi dan Pak Bahlil,” ujarnya.

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic