trending

Mengapa Banyak Bangunan Runtuh Saat Gempa Turki?

Penulis Nadira Sekar
Feb 23, 2023
Mengapa Banyak Bangunan Runtuh Saat Gempa Turki?
ThePhraseID - Gempa bumi berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki dan Suriah pada awal Februari lalu telah menewaskan setidaknya 44.000 orang dan melukai puluhan ribu orang lainnya. Tragisnya banyaknya korban jiwa dalam gempa bumi tersebut disebabkan oleh runtuhnya banyak bangunan.

Foto: Pengungsian Warga Turki (tccb.gov.tr)


Otoritas Turki mengungkap bahwa setidaknya 6.500 bangunan mengalami kerusakan atau runtuh. Di antara bangunan-bangunan tersebut, beberapa blok apartemen baru pun ikut hancur. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah hal tersebut disebabkan oleh kekuatan gempa yang sangat besar dan dahsyat, atau ada masalah dalam struktur bangunan yang memperburuk situasi tersebut.

Teknik konstruksi modern seharusnya membuat bangunan mampu bertahan dari gempa bumi sebesar ini. Regulasi yang ada setelah bencana seharusnya menjamin perlindungan, sudah terpasang di bangunan-bangunan tersebut. Namun sayangnya, bangunan-bangunan tersebut sepertinya tidak dibangun dengan baik.

Pada tahun 1999, gempa bumi 7,6 SR yang serupa mengguncang Izmit, menyebabkan lebih dari 17.000 kematian. Desain bangunan lantai lunak (soft stories), yang menyebabkan hampir 90% runtuhnya bangunan, memperparah jumlah korban dalam bencana. Akibatnya, pemerintah Turki memperkenalkan peraturan bangunan kembali dengan penekanan pada keselamatan gempa bumi, namun nampaknya peraturan ini tidak diterapkan dengan ketat.

Dengan aturan tersebut, seharusnya bangunan negara tersebut mampu menahan gempa bumi yang kuat di mana tanah berakselerasi 30% hingga 40% dari gravitasi normal tanpa mengalami kehancuran seperti ini.

Namun, melansir Vox, bangunan-bangunan baru yang runtuh tersebut ternyata tetap dibangun dengan desain lantai lunak (soft stories), yang biasanya adalah struktur bangunan besar dengan beberapa lantai dan struktur terbuka di bagian bawah. Bangunan-bangunan ini sangat umum di seluruh dunia, terutama di negara-negara seperti India, Pakistan, dan Turki karena mereka menawarkan solusi untuk kerumunan di daerah yang padat penduduk. Namun, secara historis, desain ini tidak dapat menahan gempa bumi sedang hingga kuat.

Investigasi sedang berlangsung untuk mencari tahu penyebab bangunan yang buruk, mulai dari material bangunan hingga desainnya. Menurut The Guardian, ada dugaan adanya korupsi dan nepotisme yang terjadi antara  kontraktor pembangunan dengan pihak berwenang di pemerintahan.

Kini, pihak berwenang mengungkap bahwa 134 orang diselidiki karena peran mereka dalam membangun bangunan yang runtuh. Setidaknya 10 orang ditangkap, dan beberapa orang lain dilarang bepergian ke luar negeri, menurut New York Times.

"Kami akan mengikuti ini secara cermat sampai proses hukum yang diperlukan selesai, terutama untuk bangunan yang mengalami kerusakan berat dan bangunan yang menyebabkan kematian dan luka-luka," ujar Wakil Presiden Fuat Oktay. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic