ThePhrase.id - Menjelang perhelatan Pemilu 2024, safari politik atau “blusukan” para bakal capres partai makin intens memanfaatkan masa pra kampanye sebelum masuk masa kampanye resmi yang akan diberlakukan pada November 2023 – Februari 2024. Dari tiga bakal capres partai politik yang ada sekarang, dua di antaranya adalah pejabat negara aktif, yakni Prabowo Subiyanto yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI dan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah yang akan berakhir 5 September 2023. Sedangkan bakal capres partai lainnya, Anies Baswedan sudah mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022.
Ganjar Pranowo menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, saat berkunjung ke Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Foto: Istimewa
Dari ketiganya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang paling sering melakukan safari politik ke sejumlah daerah di Tanah Air. Sementara Prabowo, jarang terlihat melakukan kunjungan ke daerah di luar tugasnya sebagai Menteri Pertahanan. Masing-masing bakal capres ini, memiliki style atau gaya “blusukan” sendiri-sendiri dalam upaya menarik dukungan dan simpati.
Anies Baswedan datang ke daerah-daerah di gedung ruang tertutup atau panggung di lapangan terbuka dalam sebuah acara yang dikelola panitia. Hampir dalam semua kesempatan kunjungannya Anies mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan gagasannya dalam sambutan atau orasi khusus atau sebagai pembicara.
Sementara Ganjar Pranowo melakukan kunjungan atau blusukan ke daerah lebih sporadis ke spot atau titik tertentu yang menjadi titik kumpul massa, seperti pasar, sarana olah raga dan fasilitas umum lainnya. Berbeda dengan Anies, Ganjar jarang terlihat berada di atas panggung di tengah pendukungnya menyampaikan pidato khusus tentang pandangannya sebagai seorang bakal calon presiden. Ganjar terlihat lebih banyak berdialog dengan individu atau orang perorang secara insidental tentang masalah yang dihadapinya di lapangan. Setelah itu, Ganjar akan melayani wawancara media menjawab berbagai pertanyaan tentang berbagai hal yang ditanyakan oleh wartawan.
Adapun Prabowo Subianto, lebih banyak berkunjung ke daerah dalam acara-acara resmi partainya, Gerindra. Dia menyampaikan pidato atau orasi tentang topik yang banyak terkait dengan konsolidasi partai yang lebih mirip sebagai arahan atau briefing kepada para pengurus dan anggota. Kalaupun ada momen Prabowo berada di tempat umum seperti di tengah sawah, masih terkait tugasnya sebagai menteri untuk mendampingi Presiden Jokowi yang memintanya hadir. Seperti yang terjadi di momen tengah sawah saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, 9 Maret 2023 lalu
Tidak melanggar tapi dikecam
Pada masa awal melakukan safari politiknya para bakal capres banyak mendapat kritikan dan tudingan karena dianggap telah melanggar aturan dan etika. Anies Baswedan sebagai bakal capres partai yang pertama diusung dan pertama melakukan safari politik dituding oleh beberapa kalangan telah melakukan “curi start” kampanye. Bahkan Anies pernah dilaporkan ke Bawaslu yang direspon Bawaslu akan menindaklanjuti laporan itu.
"Tentu Mas Anies punya pembelaan tersendiri terhadap hal itu. Silakan saja tidak ada masalah bagi kami, tetapi yang jelas bagi kami tetap berpedoman pada Peraturan KPU Nomor 33," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja di Jakarta tanggal 17 Maret 2023 lalu.
Dan sampai sekarang belum ada kejelasan lagi tentang laporan itu. Informasi yang berkembang karena tidak ada pelanggaran yang dilakukan Anies dan timnya ketika melakukan safari politik.
Ganjar Pranowo dikritik melakukan blusukan karena terlalu banyak meninggalkan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Di halaman media, Ganjar terlihat lebih banyak berada di Jakarta dan Jawa Barat daripada berada di Jawa Tengah sendiri. Namun demikian, secara aturan, Ganjar tidak melanggar meninggalkan tugasnya karena dia bersafari pada saat hari libur, Sabtu dan Minggu. Maka hampir dipastikan setiap Sabtu dan Minggu Ganjar akan selalu keliling bersafari menggalang dukungan dan simpati. Adapun Prabowo Subianto, belum terdengar adanya keritikan terhadap capres Kaolisi Indonesia Raya itu, karena belum banyak turun ke lapangan seperti dua capres lain.
Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo blusukan di Jakarta. Foto: Instagram Ganjar
Namun dalam blusukan terakhirnya ke Jakarta, di Pasar Anyar Bahari dan Pasar Warakas Tanjung Priok, Sabtu (24/6), Ganjar Pranowo banyak mendapat komentar negatif. Aksinya menelepon Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi dan Sekda DKI Jakarta, Joko Agus dinilai berlebihan. Ganjar menelepon keduanya setelah mendengar keluhan dari pedagang tentang sepinya pembeli di pasar itu.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, M Taufik Zoelkifli mengaku tersinggung dengan langkah Ganjar Pranowo yang blusukan ke Jakarta Utara lalu menyampaikan keluhan warga ke Pj. Gubernur DKI. Taufik mengatakan yang punya wewenang untuk melakukan kontrol dan pengawasan terhadap Pemprov DKI adalah DPRD. Ia menyebut Ganjar tidak punya wewenang dan tupoksi untuk itu.
"Dia punya wewenang jelas untuk di Jateng, tapi ngapain ke sini terus telepon-telepon Pj Gubernur segala macam. Yang punya wewenang untuk mengawasi, dan mengontrol di Jakarta tupoksi justru DPRD. Ngapain dia gitu? Dia kan enggak digaji untuk itu," kata Taufik .
Kritikan netizen kepada Ganjar di media sosial tak kalah ramai yang membuat Ganjar heran mengapa dirinya dibully.
"Ini soal pelayanan publik biasa saja. Karena kemarin saya datang ke salah satu pasar saya telepon Pak Gubernur DKI, saya telepon Pak Sekda DKI yang kebetulan dua-duanya saya kenal, terus diupload, kok dibully ya?" kata Ganjar kepada wartawan di Jati Padang, Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2023).
Belajar dari kasus ini, para bakal capres mesti berhati-hati untuk blusukan dan bersafari politik. Boleh jadi tidak melanggar aturan dan hukum positif tetapi melanggar kepatutan dan etika yang hukumannya mereka akan kehilangan simpati dan tak dipilih pada Pilpres 2024 yang akan datang. (Aswan AS)