trending

Mengapa Korea Utara Terus Menembakan Rudal?

Penulis Nadira Sekar
Oct 11, 2022
Mengapa Korea Utara Terus Menembakan Rudal?
ThePhrase.id - Dalam dua minggu terakhir, Korea Utara telah menembakkan delapan rudal yang telah memicu kewaspadaan bagi negara sekitar. Peluncuran rudal tersebut dilakukan sebagai pengujian senjata.

Menanggapi hal tersebut, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang melakukan peluncuran rudal dan latihan militer bersama minggu ini. AS juga telah memindahkan kapal induk ke perairan dekat semenanjung, sebuah langkah yang disebut otoritas Korea Selatan sangat tidak biasa.

Foto: Ilustrasi Rudal (pexels.com photo by Kevin Burnell)


Berbagai pemimpin dunia kini mengamati apakah ada eskalasi lebih lanjut seperti uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak tahun 2017.
Bukan Pertama Kalinya

Peluncuran rudal sebagai pengujian senjata bukanlah pertama kali dilakukan oleh Korea Utara. Pada tahun 2017, Korea Utara menembakan 23 rudal dalam setahun. Termasuk dua yang melewati Jepang.

Tes tersebut bertujuan untuk memamerkan senjata yang memiliki kekuatan dan menempatkan sebagian besar dunia dalam jangkauan, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) pertama negara itu.

Namun, pada tahun 2018 Korea Utara sepakat untuk menghentikan peluncuran rudal sekaligus menghancurkan fasilitas nuklir setelah pemimpinnya Kim Jong-Un bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Tetapi pembicaraan akhirnya gagal, dan harapan untuk kesepakatan yang akan mengurangi ambisi nuklirnya hilang pada akhir masa jabatan Trump.

Kemudian ketika pandemi Covid-19 melanda, Korea Utara lebih jauh masuk ke dalam isolasi. Negara yang sudah sulit tersebut menutup perbatasan sepenuhnya, mendorong diplomat asing dan pekerja bantuan melarikan diri secara massal. Selama waktu tersebut, jumlah peluncuran rudal juga tetap rendah – hanya empat pada tahun 2020 dan delapan pada tahun 2021.
Lantas Mengapa Kini Meningkat?

Menurut para ahli, ada beberapa alasan mengapa Korea Utara saat ini meningkatkan pengujiannya secara cepat.

Pertama, ini mungkin saat yang tepat mengingat peristiwa baru-baru ini, dengan Kim mengumumkan kemenangan atas Covid pada bulan Agustus 2022 dan pemerintahan baru AS yang memprioritaskan tampilan solidaritas publik dengan Korea Selatan.

“Mereka tidak dapat menguji selama beberapa tahun karena pertimbangan politik, jadi saya melihat para insinyur dan jenderal Korea Utara sangat ingin memastikan mainan mereka akan bekerja dengan baik,” kata Andrei Lankov, seorang profesor di Universitas Kookmin Korea Selatan dilansir dari CNN.com

Namun, beberapa ahli mengatakan, sang pemimpin juga bisa mengirim pesan dengan sengaja menunjukkan persenjataan Korea Utara selama periode konflik global yang meningkat.

“Mereka ingin mengingatkan dunia bahwa mereka tidak boleh diabaikan, bahwa mereka ada dan insinyur mereka bekerja sepanjang waktu untuk mengembangkan senjata nuklir dan sistem pengiriman,” kata Andrei Lankov.
Apakah Korea Utara akan Lakukan Uji Nuklir?

Kekhawatiran jangka pendek berpusat pada kemungkinan bahwa Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir, yang menurut para ahli bisa terjadi "kapan saja."

Kim Jong-un diperkirakan menunggu sampai setelah China mengadakan Kongres Partai Komunis pada akhir bulan ini, mengingat hubungan persahabatan antara Korea Utara dan China.

Pertemuan politik paling penting di China adalah pertemuan elit partai, yang bahkan lebih penting tahun ini mengingat Xi Jinping diperkirakan akan diberikan masa jabatan ketiga. Hal ini semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin paling kuat di negara itu dalam beberapa dekade.

Namun, setelah Oktober 2022, tes senjata yang lebih signifikan dapat dilakukan oleh Korea Utara. Pejabat Korea Selatan dan AS sendiri telah memperingatkan sejak Mei 2022 bahwa Korea Utara mungkin sedang mempersiapkan uji coba nuklir, dengan citra satelit menunjukkan aktivitas di lokasi uji coba nuklir bawah tanahnya. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic