ThePhrase.id - Di tengah hiruk pikuk dan kegaduhan di dalam negeri, perjalanan Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri tidak banyak mendapat perhatian publik. Berita tentang perjalanan presiden itu tertutupi oleh berita-berita agenda setting seperti Lapor Mas Wapres yang diluncurkan oleh Gibran Rakabuming Raka, ataupun berita kegaduhan lain seperti geger di Pantai Indah Kapuk 2 yang disebut sebagai perampasan tanah rakyat oleh oligarkhi.
Padahal, perjalanan pertama Presiden Prabowo ke luar negeri ini memberikan harapan tentang peran strategis Indonesia di tengah-tengah pergaulan antar bangsa di dunia. Peran yang bisa menimbulkan trust atau kepercayaan kepada Indonesia yang dapat menjadi pintu masuk bagi investasi dari luar negeri.
Pidato Prabowo di forum kerja sama ekonomi negara Asia Pasifik (APEC), di Lima Convention Center, Peru, Jumat (15/11/2024), waktu setempat, mendapat banyak apresiasi dari pengamat dan netizen karena dinilai telah memberi harapan dan rasa percaya diri sebagai sebuah bangsa.
Ahli Ekonomi dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat misalmya, mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto di di APEC itu. Menurutnya Indonesia berpotensi menjadi pelopor perdagangan dunia yang lebih adil. Untuk itu, Indonesia harus memperkuat kebijakan nasional yang sejalan dengan komitmen global.
"Dengan memperkuat kebijakan nasional, memainkan peran aktif dalam diplomasi global, dan menjaga konsistensi dalam forum internasional, Indonesia dapat memimpin perubahan menuju dunia yang lebih adil," ujar Achmad Nur Hidayat dalam keterangannya menanggapi pidato Presiden Prabowo itu, Senin (18/11).
Di tengah situasi geopolitik yang tidak stabil seperti konflik Rusia-Ukraina dan tragedi Gaza, menurut Achmad, Indonesia dapat berperan lebih banyak. Dengan prinsip politik luar negeri 'bebas aktif,' Indonesia memiliki legitimasi untuk memainkan peran mediator dalam menyelesaikan konflik global secara damai.
Sejumlah netizen juga menganggap pidato Prabowo itu memberi harapan dan rasa bangga.
@raayanmubaarak, misalnya menulis:
“Alhamdulillah. bangga sekarang punya presiden”
Akun @bima155 berkomentar
“Akhirnya Indonesia punya presiden”
Ada beberapa hal yang membuat pidato Prabowo ini menarik dan banyak mendapat tanggapan positif.
Prabowo menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris yang fluence yang memberi kesan dirinya seorang yang smart dan terpelajar dengan tingkat pergaulan yang luas. Kemampuan bahasa ini menjadi antithesa presiden sebelumnya, yang penguasaan bahasa inggrisnya dinilai pas-pasan dan banyak menjadi sorotan dan candaan warganet.
Penguasaan materi ini ditunjukkan dengan gaya pidato yang natural dan tanpa teks, dengan pandangan dan sorot mata selalu tertuju kepada audience. Cara pidato sepertinya tidak hanya menunjukkan Prabowo sebagai seorang memiliki wawasan luas tetapi juga membangun “engagement” dengan audience yang membuat mereka memberi perhatian penuh dan mencermati setiap kalimat dan kata-kata. Style ini juga berbeda dengan style Jokowi yang kerap berpidato full teks dengan pemotongan dan penekanan kalimat yang mengesankan tidak connect antara makna dan body language seperti mimik dan air muka.
Penguasaan Prabowo terhadap isi pidatonya juga ditunjukkan ketika dia menyampaikan pidato di Beijing, 11 November 2024, di depan anggota KADIN Indonesia dan China. Prabowo dengan tetap memegang teks yang telah disipakan, tetapi dia minta ijin kepada audience untuk bicara tanpa teks untuk menyampaikan apa yang ada dalam hati dan pikirannya.
Dalam banyak buku tentang leadership, seorang pemimpin itu cirinya banyak bicara tentang visi. Prabowo dalam hal ini menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang leader dengan visinya tentang dunia dan Indonesia ke depan.
“Saat ini kita menghadapi ketegangan geo politik, namun saya optimis untuk kepentingan kemanusiaan. Saya percaya pemimpin negara-negara besar di dunia pada akhirnya akan memilih untuk kebaikan bersama,” kata Prabowo dengan penuh keyakinan
Tahun 2023, di forum APEC, Jokowi juga berpidato dengan membaca teks berbahasa Indonesia dengan jeda antar kalimat yang agak lama, karena pandangan terbagi antara ke teks dengan ke audiens.
“Kita tahu ekonomi dunia diprediksi masih agak suram, tetapi tidak berarti sudah tidak ada peluang. Salah satu peluang itu ada di Indonesia,” kata Jokowi di APEC CEO Summit, San Fransico, 16 November 2023.
Ada bagian pidato Prabowo yang memaparkan fakta tentang kondisi di Indonesia yang sedang dihadapinya sebagai seorang presiden. Dia menyebut tingkat kemiskinan dan anak-anak yang kurang gizi di Indonesia sebagai masalah yang harus diselesaikan cepat.
“Dan saya bertekad untuk mengatasi masalah ini secara langsung,” ujar Prabowo dengan yakin.
Kondisi seperti itu sering dianggap aib dan tak layak dikemukakan di depan umum. Walaupun sebenarnya tidak bisa disembunyikan karena dapat dikonfirmasi di lapangan. Bagi audiens ucapan itu sebagai kejujuran dan tekad untuk menyelesaikan akan menumbuhkan trust atau kepercayaan.
Sebaliknya, berpidato dengan data dan angka-angka yang direkayasa yang berbeda dengan fakta di lapangan demi sebuah citra, hanya memunda masalah saja. Lambat laun, audiens juga akan tahu dengan sendirinya tentang apa kejadian atau fakta sebenarnya. Dan ketika itu terjadi maka runtuhlah citra dan kepercayaan tehadap seorang pimpinan.
Keterlibatan Prabowo dengan audiencenya tergambar jelas dari pidatonya saat mempromosikan Indonesia. Dia menyebut tentang luas Indonesia yang sama dengan Eropa, penduduk terbesar keempat dunia dengan kekayaan alam yang melimpah yang dibutuhan oleh manusia modern saat ini. Saat mengajak para investor untuk berinvestasi, Prabowo menyebut dirinya seorang entrepreneur atau pengusaha juga sebelum menjadi presiden. Makanya dia tahu apa yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha ketika berinvestasi di sebuah negara, seperti kepastian hukum, politik yang stabil juga insentif yang menguntungkan.
‘Saya sangat memahami dua sisi kekhawatiran dan tantangan yang dihadapi oleh pengusaha swasta,” kata Prabowo meyakinkan para audiensnya.
Cara pidatonya yang masuk ke dalam alam pikiran atau masalah audience akan memunculkan simpati yang membuat audience merasa penting untuk tahu pidato secara keseluruhan.
Di luar itu, pidato Prabowo di forum APEC itu menjadi menarik perhatian orang karena berisi tentang kepedulian terhadap kemanusiaan dan kepentingan orang banyak, dalam hal ini masyarakat dunia dan rakyat Indonesia. Bukan kepentingan pribadi dan keluarga. (Aswan AS)