regionalBatik

Mengenal Apa Itu Motif Batik Pakem, Batik dengan Aturan Tertentu

Penulis Ashila Syifaa
Jun 30, 2025
Batik pakem kawung. (Foto: budaya.jogjaprov.go.id)
Batik pakem kawung. (Foto: budaya.jogjaprov.go.id)

ThePhrase.id - Motif batik pakem merupakan bagian penting dalam dunia perbatikan Indonesia, khususnya di daerah Jawa. Istilah “pakem” sendiri berarti aturan atau standar yang sudah ditetapkan dan diwariskan secara turun-temurun. 

Motif batik pakem merujuk pada motif-motif batik klasik yang mengikuti aturan-aturan tertentu, baik dari segi bentuk, warna, maupun makna filosofisnya. Aturan ini biasanya berasal dari lingkungan keraton atau istana, seperti Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.

Motif batik pakem tidak hanya sekadar corak pada kain, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya dan filosofi yang mendalam. Setiap motif memiliki makna tersendiri yang sering kali berkaitan dengan harapan, doa, dan simbol-simbol kehidupan. 

Beberapa motif pakem yang populer adalah: 

  • Motif Parang yang menggambarkan kekuatan, keberanian, dan semangat pantang menyerah.
  • Motif Sidomukti melambangkan harapan akan kebahagiaan dan kemakmuran, sehingga sering digunakan dalam upacara pernikahan.
  • Motif Kawung melambangkan kesucian dan keadilan.
  • Truntum menjadi simbol cinta yang tulus dan abadi.

Selain motif, warna juga menjadi bagian penting dari batik pakem. Warna yang digunakan biasanya adalah warna-warna alami seperti sogan (coklat kehitaman), biru tua, atau putih. Pewarnaan ini menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuhan, sehingga menghasilkan warna yang khas dan tidak mencolok. Warna sogan sendiri menjadi ciri khas batik klasik dari Yogyakarta dan Solo.

Dalam sejarahnya, batik pakem memiliki aturan ketat mengenai siapa saja yang boleh mengenakan motif tertentu. Beberapa motif hanya boleh dipakai oleh keluarga kerajaan atau kalangan bangsawan, sementara masyarakat biasa tidak diperkenankan mengenakannya.

Aturan ini dimaksudkan untuk menjaga status sosial dan tata krama di lingkungan kerajaan. Namun, seiring perkembangan zaman, aturan tersebut mulai longgar dan motif-motif pakem kini bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Keberadaan motif batik pakem hingga saat ini tetap lestari dan diminati banyak orang. Motif-motif ini sering digunakan dalam acara-acara resmi, upacara adat, hingga busana sehari-hari.

Banyak perajin batik di sentra-sentra tradisional seperti Giriloyo, Imogiri, dan Laweyan yang masih setia memproduksi batik pakem, meskipun mereka juga berinovasi dengan motif-motif baru sesuai perkembangan zaman.

Batik pakem juga menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Indonesia. Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang tertarik untuk mempelajari proses pembuatan batik pakem secara langsung, mulai dari menggambar pola, membatik dengan malam, hingga proses pewarnaan alami. Hal ini turut membantu melestarikan tradisi batik pakem agar tidak punah. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic