regionalBatik

Mengenal Batik Bali yang Penuh dengan Rasa dan Karsa

Penulis Ashila Syifaa
Mar 04, 2024
Motif Buketan Bali. (Foto: batikbumi.com)
Motif Buketan Bali. (Foto: batikbumi.com)

ThePhrase.id - Keindahan budaya Indonesia yang beragam mengasilkan karya yang khas dari masing-masing daerah di Indonesia.  Salah satunya adalah Bali yang tak hanya dikenal sebagai destinasi wisata tetapi juga pusat batik yang menjual beragam motif.

Batik khas Bali merupakan hasil dari penyebaran batik dari Pulau Jawa karena dilihat memiliki potensi yang cukup besar untuk pertumbuhan dan perkembangan batik. Hal ini karena masyarakat bali dikenal dengan keterampilan seninya yang tinggi. 

Sehingga, batik dibuat untuk memenuhi kebutuhan dalam acara seperti upacara adat keagamaan atau bahkan hanya untuk kebutuhan sehari-hari.

Seperti batik pada umumnya, batik Bali juga memiliki ciri khasnya tersendiri yang dapat terlihat dari motif dan hiasannya. Biasanya motif batik di Bali terkait dengan hewan di pulau ini, baik hewan nyata seperti rusa, bangau, dan kura-kura; atau hewan mitos seperti naga, barong, kala, dan singa bersayap. Selain itu juga tumbuhan khas di Bali juga dijadikan sebagai motif ataupun hiasan, seperti Bunga Kamboja dan Bunga Sepatu. Selain itu, terdapat juga ciri khas lainnya, seperti pemilihan warna yang cerah sehingga menciptakan kombinasi yang hidup dan menarik.

Diketahiui batik Bali pertama kali berkembang pada tahun 1970 yang diawali oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar. Selain, teknik pewarnaan batik tradisional yang menggunakan lilin, industri kain Bali juga dikenal dengan kain tenunnya yang menggunakan mesin tradisional.

Bagi masyarakat Bali, kain tradisional memiliki peran yang penting dalam kehidupannya, oleh sebab itu, kain-kain tradisional digunakan untuk upacara tradisional dan ritual keagamaan. 

Beberapa motif yang dapat ditemukan di Bali sebagai berikut:

1. Merak Abyorhokokai

Dengan ciri khas motif yang berdasarkan dengan kearifan lokal Bali termasuk keanekaragaman hayati, motif ini menggambarkan keindahan burung Merak Abyorhokokai yang dilengkapi dengan hiasan kelopak lembut yang semakin membuat motif batiknya semakin cantik dan elegan. 

Selain budaya di daerah Indonesia saling mempengharuhi, motif ini juga dipengaruhi oleh budaya Jepang yang juga menggambarkan semangat Bali sebagai pulau Dewata.

2. Buketan Bali

Buketan Bali adalah sebuah desain rangkaian bunga yang berasal dari bahasa Prancis. Desain ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1880 oleh seorang pengusaha wanita asal Belanda yang bernama Cristina Van Zuylen, yang juga berbisnis dalam bidang batik. Batik, sebagai produk seni yang eksotis dan menarik, sering kali dianggap sebagai simbol keanggunan dan keunikan di Eropa abad ke-17, termasuk di Belanda. Desain Buketan Bali biasanya terdiri dari rangkaian bunga yang ditempatkan di sepanjang sisi kain, dan sering kali dihiasi dengan tambahan motif seperti kupu-kupu atau burung phoenix untuk meningkatkan nilai artistiknya.

3. Barong Bali

Barong adalah makhluk mitos dari Bali yang dipercaya memiliki kekuatan supernatural. Hewan ini merupakan gabungan dari berbagai bagian hewan, termasuk badan, kaki, dan mata mirip macan atau singa, serta memiliki elemen seperti elang, gajah, dan naga (dengan mulut yang menyeringai dan lidah panjang). Barong sering dijumpai dalam seni tradisional Jawa dan Bali, di mana ia melambangkan kekuatan, kebenaran, dan kejantanan. Selain itu, Barong juga menjadi simbol filosofis yang mengajarkan bahwa manusia memiliki dua sisi yang harus dihadapi. Kita perlu mengontrol dorongan negatif dan menahan diri dari godaan agar bisa tumbuh menjadi manusia yang dewasa dan bijaksana secara sempurna.

4. Pisang Bali

Dalam masyarakat Bali, pisang memiliki makna simbolis yang mendalam. Pisang melambangkan Amartha, atau Air Keabadian, dalam konsep Wiswa Ongkara (yang merupakan angka 3 dalam filosofi numerologi Bali). Menurut versi lain, istilah 'pisang Bali' berasal dari bahasa Jawa 'pisan' yang berarti 'lagi' dan 'bali' yang berarti 'kembali', sehingga bila digabungkan, memiliki arti 'selalu kembali' atau 'berulang'. Oleh karena itu, motif batik ini sering diberikan oleh seseorang kepada kekasihnya yang melakukan perjalanan, dengan harapan agar sang kekasih dapat kembali dengan selamat. Selain itu, pisang juga mengingatkan akan konsep air abadi yang selalu kembali, mencerminkan siklus reinkarnasi manusia yang berulang sesuai dengan kehidupan kita. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic