regionalBatik

Mengenal Batik Batang Rifaiyah, dari Syiar Agama Menjadi Warisan Budaya

Penulis Ashila Syifaa
Dec 23, 2024
Batik Rifaiyah khas Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (Foto: Jatengprov.go.id.jpg)
Batik Rifaiyah khas Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (Foto: Jatengprov.go.id.jpg)

ThePhrase.id – Kabupaten Batang tak hanya dikenal dengan Batik Tiga Negeri, tetapi juga dengan Batik Rifaiyah, sebuah warisan budaya yang memiliki ciri khas unsur agama dan penuh makna, khususnya dari Desa Kalipucang. 

Batik Rifaiyah merupakan batik asli Batang yang diajarkan oleh Kiai Rifa’i pada masa penjajahan Belanda. Nama batik ini diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada Kiai Rifa’i, yang tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga mengajarkan seni membatik kepada para muridnya. Saat membatik, para seniman sering mendendangkan syair-syair bernuansa Islam, menjadikannya sarana dakwah sekaligus pelestarian budaya.

Batik Rifaiyah dibuat secara tradisional menggunakan canting, dengan proses pembuatan motif, corak, hingga pewarnaan yang memakan waktu cukup lama. Salah satu aturan utama dalam pembuatan batik ini adalah larangan menggambarkan makhluk hidup secara utuh, seperti hewan, sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai gantinya, corak batik ini disamarkan atau dipadukan dengan motif tumbuhan, daun, atau bunga.

Ciri khas lainnya dari Batik Rifaiyah adalah kainnya memiliki corak di kedua sisi atau yang dikenal sebagai "bolak-balik". Warnanya biasanya terbatas pada dua hingga tiga warna, dengan istilah "bangbiron"—abang yang berarti merah dan biron yang berarti biru. Batik ini mengikuti gaya Batik Tiga Negeri, tetapi tetap mempertahankan pakem tradisionalnya.

Uniknya, Batik Rifaiyah tidak dianjurkan dipakai dengan cara modern seperti menggunakan peniti atau digunting, melainkan dililit secara tradisional. Semakin sering batik ini dikenakan dan dicuci, semakin tua usianya, semakin memancarkan keindahan warna khasnya.

Saat ini, generasi pembatik yang mampu membuat Batik Rifaiyah secara langsung jumlahnya sangat terbatas. Menurut Miftakhutin, Ketua Paguyuban Batik Rifaiyah, hanya empat orang pembatik lanjut usia yang masih aktif melestarikan tradisi ini.

Batik Rifaiyah dapat ditemukan di Kampung Batik Rifaiyah, Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Selain itu, batik ini juga sering dipamerkan di berbagai acara seni dan budaya. Harganya bervariasi, mulai dari Rp400 ribu hingga Rp4 juta, tergantung pada tingkat kesulitan proses pembuatannya.

Sayangnya, keberadaan Batik Rifaiyah menghadapi tantangan besar. Menurut Miftakhutin, Ketua Paguyuban Batik Rifaiyah, jumlah pembatik tradisional yang mampu membuat batik ini semakin berkurang. Saat ini, hanya ada empat orang lanjut usia yang masih aktif membatik secara tradisional. Mereka menjadi generasi terakhir yang memegang teguh warisan ini.

Untuk melestarikan Batik Rifaiyah, berbagai upaya dilakukan, seperti pelatihan membatik bagi generasi muda dan partisipasi dalam pameran seni budaya. Kampung Batik Rifaiyah di Desa Kalipucang Wetan menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan batik ini. [Syifaa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic