regionalBatik

Mengenal Batik Jawa Sido Luhur, Batik Keraton yang Penuh Makna

Penulis Ashila Syifaa
Feb 12, 2024
Batik Sido Luhur. (Foto: javanologi.uns.ac.id)
Batik Sido Luhur. (Foto: javanologi.uns.ac.id)

ThePhrase.id - Batik telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia. Dari semua jenis batik yang ada, Batik Sido Luhur adalah salah satu batik khas yang memiliki makna mendalam, terutama sebagai representasi dari kekayaan budaya Jawa, termasuk nilai-nilai keraton yang kaya akan simbolisme.

Batik Sido Luhur memiliki akar yang dalam dalam sejarah budaya Jawa. Istilah "Sido Luhur" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang mengandung makna harapan untuk mencapai suatu titik kedudukan yang tertinggi dan menjadi suatu panutan bagi masyarakat atau yang dikenal dengan istilah keluhuran.

Batik Sido Luhur sudah ada bahkan sebelum berdirinya Kesultanan Mataram. Mitosnya, pencipta asal batik Sido Luhur adalah Ki Ageng Henis, yang merupakan kakek dari Panembahan Senopati, pendiri Kesultanan Mataram. Ia dipercaya memiliki kekuatan atau kesaktian, menciptakan batik Sido Luhur dengan tujuan utama agar digunakan oleh keturunannya.

Ki Ageng Selo berharap bahwa siapa pun yang memakai batik Sido Luhur akan memiliki hati yang bersih dan pikiran yang mulia, sehingga mereka dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan di masa depan.

Batik Sido Luhur berkembang di wilayah Yogyakarta dan Surakarta yang menggambarkan keluhuran. Secara umum, masyarakat Jawa selalu mencari keluhuran dalam kehidupan mereka, baik dalam hal materi maupun non-materi. Keluhuran materi sering kali diperoleh melalui kecukupan dalam segala aspek kehidupan fisik. Hal ini dapat dicapai melalui usaha dan kerja keras yang sesuai dengan jabatan, pangkat, derajat, maupun profesi seseorang. Sementara keluhuran non-materi sering ditunjukkan melalui perilaku yang baik, perkataan yang sopan, serta tindakan yang mulia.

Makna Batik Sido Luhur

Di Keraton Surakarta, motif batik Sido Luhur memiliki penggunaan khusus, terutama dalam acara pernikahan. Motif ini sering dipakai oleh pengantin putri pada malam pengantin atau saat pernikahan. Dalam pandangan budaya Jawa, penggunaan motif batik Sido Luhur ini diyakini membawa kelancaran dan kemuliaan dalam kehidupan rumah tangga mempelai di masa depan.

Selain itu, motif batik Sido Luhur juga sering digunakan dalam acara mitoni atau upacara tujuh bulan kehamilan. Batik dengan latar belakang putih dipilih dengan harapan memberikan kebahagiaan bagi pemakainya dan untuk menginspirasi agar anak yang akan dilahirkan memiliki sifat budi pekerti yang luhur dan sopan santun.

Tidak hanya itu, batik Sido Luhur juga sering dipakai untuk menggendong bayi. Penggunaan batik ini diyakini membawa kegembiraan, yang menjadi filosofi utama yang diharapkan. Bayi kemungkinan akan merasa tenang dan bahagia ketika digendong menggunakan kain batik motif Sido Luhur. [Syifaa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic