regionalBatik

Mengenal Batik Khas Jambi yang Berkembang dari Kesultanan Melayu

Penulis Ashila Syifaa
Jun 16, 2025
Batik Jambi. (Foto: Wikimedia Commons/Aditya alakbar)
Batik Jambi. (Foto: Wikimedia Commons/Aditya alakbar)

ThePhrase.id - Batik tak hanya berkembang dari budaya keraton di Yogyakarta dan Surakarta. Di Jambi, Sumatera, batik juga merupakan warisan tekstil yang dulunya hanya digunakan oleh keluarga kerajaan atau kalangan bangsawan pada masa Kesultanan Melayu Jambi.

Pada masa itu, batik merupakan busana eksklusif yang hanya dikenakan oleh kalangan tertentu dan digunakan dalam acara-acara khusus, seperti upacara adat, keagamaan, hingga seremonial istana. Namun, seiring perkembangan zaman, batik turut berkembang dengan beragam motif dan kini dapat digunakan oleh masyarakat luas.

Keberadaan Batik Jambi sering dikaitkan dengan kedatangan Haji Muhibat pada tahun 1875. Ia berasal dari Jawa Tengah dan menetap di Kampung Tengah, Jambi. Haji Muhibat datang membawa perlengkapan membatik seperti canting serta beberapa jenis kayu yang digunakan sebagai bahan pewarna alami batik.

Namun, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa batik di Jambi telah ada jauh sebelum kedatangan Haji Muhibat.

Fiona Kerlogue, seorang peneliti yang pernah menulis disertasi mengenai Batik Jambi, menyebutkan bahwa terdapat bukti kuat mengenai pengaruh India terhadap batik Jambi. Hal ini terlihat dari desain, bahan, hingga metode produksinya. Salah satu contohnya adalah kemiripan desain antara batik India dan batik Jambi, yang sangat kontras jika dibandingkan dengan batik Jawa.

Batik Jawa dikenal dengan motifnya yang rumit dan rapat, sedangkan batik Jambi memiliki motif yang lebih sederhana dan renggang, yang kerap disebut dengan motif ceplok.

Pembuatan motif Batik Jambi juga sedikit berbeda, pertama motif utama dibuat kemudian diisi dengan motif lainnya. Gabungan beberapa motif batik yang kecil dan sederhana menjadi ciri khasnya Batik Jambi.

Sebagian besar Batik Jambi mengandung kombinasi beberapa motif bunga, yang dipengaruhi oleh budaya India. Ada juga menggambarkan kearifan lokal seperti motif pauh, durian pecah, dan batanghari.

Tak hanya dipengaruhi oleh budaya India, Batik Jambi juga mendapat pengaruh dari para pedagang Arab dan Tiongkok. Pengaruh budaya Arab terlihat dari penggunaan ragam hias kaligrafi, sementara pengaruh budaya Tiongkok tampak pada bagian rumpal atau pinggiran kain batik.

Batik Jambi memiliki ciri khas pada penggunaan warna-warna terang dan mencolok, seperti merah, kuning, biru, serta hitam. Pewarnaan tersebut diperoleh melalui proses alami dengan memanfaatkan bahan-bahan dari tumbuhan yang tumbuh di kawasan hutan sekitar Jambi. 

Pewarna alami ini memberikan karakter warna yang khas dan berbeda dibandingkan dengan pewarna sintetis. Beberapa jenis tumbuhan yang digunakan antara lain kayu sepang yang menghasilkan warna kuning kemerahan, kayu ramelang untuk warna merah kecokelatan, kayu lambato untuk warna kuning, dan kayu nilo yang menghasilkan warna biru. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic