regional

Mengenal Batik Probolinggo, dari Pakaian Istana Jadi Pakaian Rakyat

Penulis Ashila Syifaa
Aug 01, 2022
Mengenal Batik Probolinggo, dari Pakaian Istana Jadi Pakaian Rakyat
ThePhrase.id – Kota Probolinggo merupakan salah satu kota besar di Jawa Timur yang dikenal dengan julukan Bayuangga yang memiliki arti kota angin atau anggur dan mangga. Kekhasan kota tersebut digambarkan pada motif batiknya yang dahulu identik dengan pakaian istana kini menjadi pakaian rakyat.

Batik khas Probolinggo dikenal menggunakan kain hasil tenunan sendiri dan bahan pewarna yang alami dari tumbuhan-tumbuhan asli Indonesia seperti pohon mengkudu, tinggi, soga dan nila. Sedangkan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Motif-motif batik pada batik khas Probolinggo ini terkesan alami karena mengambil inspirasi dari kekayaan alam di kota tersebut seperti motif anggur, mangga, bayu, dan angin, atau perpaduan dari unsur keempatnya.

Batik probolinggo
Batik manggur. (Foto: batikmanggur.com)


Motif anggur dan mangga paling banyak digunakan karena merupakan buah potensi kota ini. Sedangkan motif angin menggambarkan letak kota yang berada di pinggi pantai utara Jawa Timur.

Motif yang dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi batik khasnya Kota Probolinggo adalah batik Manggur yang menggambarkan teratai putih dan ayam berkisar. Motif khas ini memiliki filosofinya tersendiri. Teratai putih melambangkan jiwa seorang perempuan yang menawan serta ulet dan kreatif.

Sejarah adanya batik Manggur ini dimulai pada tahun 1883, di mana pameran batik khusus Kota Probolinggo digelar di Amsterdam, Belanda dengan membawakan batik sebanyak 150 motif.

Tak hanya terpaku pada motif buah anggur dan mangga saja, beberapa pengerajin batik di kota tersebut juga sering kali menuangkan keadaan kota Probolinggo pada batiknya seperti penggambaran masyarakat pesisir dan juga ikan dan rumput laut karena letak kotanya di pesisir pantai.

Keunikan dari batik khas Probolinggi ini bukan hanya terletak pada motifnya yang identik dengan alam, namun juga pada proses pembuatannya. Dalam seni pembuatan corak dan motif khas kota tersebut, para pengerajin harus menguasai teknik secara manual atau batik tulis. Hal tersebut agar setiap kain batiknya memiliki corak khas yang berbeda dari lainnya.

Tentunya setiap prosesnya mulai kain yang digunakan merupakan hasil buatan tangan para pengerajinnya hingga warna yang digunakan merupakan warna alami yang diproduksi dari pohon-pohon sekitar. [Syifaa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic