ThePhrase.id - Kekayaan asal Kabupaten Brebes tidak hanya bawang merah dan telur asin, tetapi juga kain Batik Salem yang telah ditetapkan menjadi Warisan Budata Takbenda (WBTB) pada tahun 2022 lalu pada domain kemahiran kerajinan tradisional.

Batik Salem asal Kabupaten Brebes ini melengkapi dua kekayaan Brebes yang juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaa, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yaitu telur asin dan Ritual Ngasa Jalawastu.

Asal tumbuhnya batik ini dari desa Bentarsari dan desa Bentar kecamatan Salem yang semakin berkembang di Kabupaten Brebes hingga membentuk sentra perajin batik. Perkembangan ini juga menjadikannya sebagai komoditas ekonomi bagi masyarakat lokal.

Awal mula keberadaan Batik Salem

Diketahui, Batik Salem ini muncul pada abad 19-an, berawal dari kedatangan putri pejabat dari Pekalongan yang datang ke Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Ia mulai menetap setelah jatuh cinta dengan pemuda setempat yang kemudian melahirkan keberadaan batik tersebut di Desa Bentar kemudian menyebar ke Desa Bentarsari.

Batik ini tak hanya memiliki satu corak saja, tetapi juga beberapa lainnya yang muncul seiring dengan berkembangnya karya kain tersebut. Selain itu, motif-motifnya ini merupakan persilangan dari khasnya Salem dan Pekalongan.

Kemudian, ditetapkannya batik ini menjadi Warisan Takbenda karena proses pembuatannya yang masih dilakukan secara tradisional dan tidak terbawa oleh modernisasi yang terjadi saat ini. Proses pewarnaannya pun khas dengan menggunakan bahan alami dari pohon mangrove dan proses tradisionalnya yang membutuhkan waktu cukup lama.

Melansir Deting Jateng, Batik ini memiliki nilai sejarah menarik yang merupakan implementasi filosofi nilai budaya hubungan antara budaya, lingkungan dengan masyarakatnya secara khusus. Hal ini terlihat melalui motif yang menggambarkan kekayaan budaya Salem, seperti pecah kopi, telur asin, itik bawang dan sawat rantai. Selain itu, karena pengaruh dari batik Pekalongan, batik khas Brebes ini didominasi oleh warna hitam, putih dan cokelat.

Ditetapkannya sebagai Warisan Takbenda merupakan salah satu upaya untuk terus melestarikan batik tersebut dan mewariskan kemahiran kerajinan budaya batik secara keseluruhan. [Syifaa]