ThePhrase.id - Batik Sekar Jagad adalah motif batik tradisional yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Sebagai warisan budaya Indonesia, motif ini tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam.
Batik Sekar Jagad dikenal sebagai batik yang menggambarkan keindahan dan kecantikan. Makna tersebut dapat secara umum menggambarkan batik, namun bagi Batik Sekar Jagad maknanya lebih spesifik dan mendalam.
Nama "Sekar Jagad" sendiri berasal dari gabungan bahasa Belanda dan Bahasa Jawa, yaitu "kaart" yang berarti peta dalam bahasa Belanda, dan "jagad" atau dunia dalam bahasa Jawa. Dari terjemahan ini, nama tersebut dapat diartikan sebagai "Bunga Dunia" atau "Bunga Alam Semesta," mencerminkan keindahan alam dan keberagaman di sekitar kita.
Tentunya sesuai dengan namanya, motif Batik Sekar Jagad biasanya menggambarkan berbagai elemen alam, seperti bunga, daun, dan binatang, yang disusun secara simetris dan harmonis. Warna-warna yang digunakan dalam motif ini juga dipilih dengan cermat untuk menciptakan kesan yang indah dan seimbang.
Setiap elemen dalam Batik Sekar Jagad memiliki makna filosofis. Bunga, misalnya, seringkali dianggap sebagai simbol keindahan dan kesempurnaan. Selain motif bunga, corak yang menjadi ciri khas motif ini adalah garis-garis lengkungan berbentuk pulau yang berdampingan satu sama lain yang menghasilkan gambar seperti peta.
Motif Batik Sekar Jagad termasuk unik karena terlihat tidak beraturan, berbeda dengan batik lain yang memiliki pola berulang dan terstruktur. Ciri khas dari Batik Sekar Jagad adalah adanya isen-isen di dalam "pulau-pulau" yang menampilkan beragam motif, seperti kawung, truntum, lereng, flora, fauna, dan lain-lain.
Motif batik Sekar Jagad pertama kali ditemukan pada abad ke-19 dan dipercayai berasal dari desa Pijenan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pada awal kemunculannya, motif ini eksklusif digunakan dalam pakaian tradisional kaum keraton atau keluarga kerajaan.
Motif ini merupakan salah satu motif batik klasik pada masa kejayaan kerajaan Majapahit tanah Jawa. Batik Segar Jagad diketahui merupakan hasil akulturasi dengan bangsa asing. Dalam perkembangannya juga tidak hanya pengaruh Belanda, pengaruh budaya dari etnis Cina pun mewarnai karya batik tersebut.
Motif batik Sekar Jagad telah melalui berabad-abad sejarah dan mengalami perkembangan serta transformasi seiring berjalannya waktu. Awalnya, motif ini hanya digunakan dalam lingkup pakaian tradisional keluarga keraton. Namun, seiring dengan perubahan zaman, motif ini merambah dan diterima oleh masyarakat luas, diaplikasikan dalam berbagai produk seperti pakaian, aksesori, dan dekorasi rumah. [Syifaa]