regionalBatik

Mengenal Batik Surabaya yang Semakin Diminati Masyarakat

Penulis Ashila Syifaa
Nov 06, 2023
Foto: surabaya.go.id
Foto: surabaya.go.id

ThePhrase.id - Indonesia memiliki beragam motif batik yang menggambarkan kekhasan daerah masing-masing. Kota Surabaya menjadi salah satu kota yang menghasilkan motif unik yang menggambarkan ciri khas kotanya. 

Namun, berbeda dari daerah lainnya, batik di Kota Surabaya ini sulit untuk ditelusuri karena dulunya kota ini merupakan daerah transit. Berikut beberapa motif batik yang merupakan khasnya kota yang dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan.

Motif-motif Batik Surabaya

1. Motif Kembang Semanggi

Motiof batik ini merupakan karya Lintu Tulistyantoro terinspirasi dari daun semanggi yang juga menjadi salah satu makanan khas Surabaya.

2. Motif Sawunggaling

Motif Sawunggaling merupakan karya Putu Sulistiana yang terinspirasi dari kisah Joko Barek yang selalu membawa ayam jago ke mana pun.

3. Motif Cengh Ho

Bagi masyarakat Surabaya nama Cheng Ho sudah tak asing lagi, ia merupakan sosok Laksamana yang berperan penting dalam penyebaran Islam di nusantara. Motif ini menggambarkan kapal yang digunakan oleh Laksamana Cheng Ho sat melintas di Sungai Kalimas Surabaya.

4. Motif Ujung Galuh

Motif Ujung Galung yang menggambarkan hiu dan buaya ini terinspirasi dari kisah Surabaya di mana nama ini berasal dari kisah Sura (hiu) dan Baya (buaya) yang memperebutkan wilayah kekuasaan. 

5. Motif Mangrove

Motif ini dikenal juga dengan nama batik seru yang merupakan singkatan dari Seni Batik Mangrove Rungkut. Sesuai dengan namanya, motif ini terinspirasi dari hutan mangrove yang tumbuh di sekitar Pantai Wonorejo.

Selain kelima motif batik tersebut, pada tahun 2022, Pemerintah Kota Surabaya secara resmi mendaftarkan hak cipta untuk enam motif batik khas Surabaya. Keenam motif batik tersebut merupakan hasil dari Lomba Desain Batik Surabaya 2022 yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya.

Mengenal Batik Surabaya yang Semakin Diminati Masyarakat
Batik Surabaya yang tampil di International Modest Fashion Festival (IN2MF) di Jakarta Convention Center (JCC). (Foto: surabaya.go.id)

Keenam batik tersebut telah diproduksi dan diedarkan secara massal bahkan telah tampil di Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (28/10).

Keenam motif batik tersebut adalah Abhi Boyo, Gembili Wonokromo, Remo Suroboyoan, Sparkling, Kembang Bungur dan Kintir-kintiran.

1. Motif Abhi Boyo

Motif ini merupakan karya Heri Supriyanto, nama dari motif ini terdiri dari dua suku kata, yaitu abhi yang memiliki arti berani dan boyo berarti buaya yang juga merupakan salah satu ikon Kota Surabaya.

2. Motif Gembili Wonokromo

Gembili Wonokromo merupakan motif karya Wahyu Subiantoro, yang terinspirasi dari suasana jalan Gembili II di Kecamatan Wonokromo, Surabaya.

3. Motif Remo Suroboyoan

Motif Remo Suroboyoan merupakan karya Umi Badriah, yang terinspirasi dari kesenian daerah Surabaya yaitu Tari Remo. Tari ini adalah tarian yang mengisahkan perjuangan pangeran saat berperang di medan tempur.

4. Motif Sparkling

Motif Sparkling yang terinspirasi dari tarian khas Surabaya merupakan karya Arina Halimatul Anjani. Tarian ini merupakan salah satu tarian campuran modern dan tradisional yang memiliki makna mencerminkan pemuda Surabaya yang lincah dan kuat.

5. Motif Kembang Bungur

Motif karya Risha Iffatur Rahma ini merupakan motif batik yang didmoninasi dengan bunga bungur yang sedang mekar. Motif ini menggambarkan masyarakat Surabaya yang menjunjung tinggi kultural, terbuka, toleran, dan solidaritas kepada sesama.

6. Motif Kintir-Kintiran

Motif Kintir-Kintiran ini merupakan karya Nuraini Farida yang menggambarkan Kota Surabaya yang dikelilingi oleh beberapa Sungai. Batik ini menggambarkan arek-arek Suroboyo yang memiliki sifat mengikuti perkembangan zaman dengan tekad yang kuat. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic