regionalBatik

Mengenal Batik Wahyu Tumurun, Batik Kuno Sejak Abad ke-14

Penulis Ashila Syifaa
Jul 15, 2024
Batik Wahyu Tumurun. (Foto: smexpo.pertamina.com)
Batik Wahyu Tumurun. (Foto: smexpo.pertamina.com)

ThePhrase.id - Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Di antara beragam motif batik yang ada, Batik Wahyu Tumurun menempati posisi istimewa sebagai salah satu motif batik kuno yang memiliki sejarah panjang dan makna mendalam. Batik Wahyu Tumurun, sebuah warisan budaya yang telah ada sejak abad ke-14.

Batik Wahyu Tumurun berasal dari kata "wahyu" yang berarti petunjuk atau inspirasi ilahi, dan "tumurun" yang berarti turun atau diberikan. Motif ini dipercaya muncul pertama kali pada masa Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-14. Pada masa itu, batik dengan motif ini hanya boleh dipakai oleh kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan sebagai simbol kebijaksanaan dan berkah dari Tuhan.

Motif Wahyu Tumurun memiliki makna yang sangat filosofis dan dalam. Ia melambangkan harapan agar pemakainya mendapatkan wahyu atau petunjuk dari Tuhan, sehingga dapat hidup dengan bijaksana dan penuh berkah. Selain itu, motif ini juga melambangkan harapan agar pemakainya mendapatkan kemuliaan, keberuntungan, dan kemakmuran dalam hidup.

Batik Wahyu Tumurun memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Motif ini biasanya berbentuk burung merak atau burung phoenix yang digambarkan sedang terbang turun dari langit, membawa pesan ilahi. Warna yang digunakan dalam batik ini umumnya adalah warna-warna klasik seperti coklat, biru tua, dan putih, yang memberikan kesan elegan dan sakral.

Proses pembuatan Batik Wahyu Tumurun memerlukan keterampilan dan ketelitian tinggi. Setiap detail motif harus digambar dengan tangan menggunakan malam (lilin khusus batik), kemudian diwarnai dengan teknik celup. Proses ini memakan waktu yang cukup lama, terutama jika motifnya sangat rumit. Kualitas batik juga sangat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan, seperti kain mori halus dan pewarna alami.

Saat ini, Batik Wahyu Tumurun tidak hanya dipakai oleh kalangan bangsawan saja. Siapa pun dapat memakainya sebagai simbol penghormatan terhadap budaya dan tradisi. Motif ini sering digunakan dalam berbagai acara resmi dan upacara adat, serta menjadi pilihan populer untuk busana pengantin.Pelestarian batik kuno ini terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk para perajin batik, pemerintah, dan pecinta batik. Pameran batik, workshop, dan pendidikan tentang batik juga rutin diadakan untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya ini kepada generasi muda.

Batik Wahyu Tumurun adalah salah satu bukti kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Dengan sejarah panjang sejak abad ke-14, motif ini tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga menyimpan makna filosofis yang mendalam. Melalui upaya pelestarian yang berkelanjutan, kita dapat terus menjaga dan merayakan warisan budaya ini agar tetap hidup dan dikenal oleh dunia. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic