ThePhrase.id - Hari Bipolar Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 30 Maret untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan bipolar dan mengurangi stigma seputar masalah kesehatan mental.
Hari ini memiliki makna penting karena bersamaan dengan ulang tahun Vincent Van Gogh, yang diyakini telah berjuang dengan gangguan bipolar sepanjang hidupnya.
Apa Itu Bipolar Disorder?
Gangguan bipolar, sering disebut juga sebagai gangguan bipolar manik-depresif, adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati ekstrem yang meliputi periode tinggi emosi (mania atau hipomania) dan rendah emosi (depresi). Kata "bipolar" mencerminkan dua kutub emosi yang berlawanan yang dialami oleh individu yang terkena gangguan ini.
Bipolar disorder ini memengaruhi sekitar 60 juta orang di seluruh dunia, dengan angka yang semakin meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia, gangguan ini menempati peringkat kelima sebagai gangguan kesehatan mental berdasarkan data dari Institute for Health Metrics and Evaluation pada tahun 2017.
Gejala gangguan bipolar bervariasi tergantung pada episode suasana hati yang dialami, yaitu:
Episode Manik: Ditandai dengan euforia yang tidak terkendali, pembicaraan cepat, seksualitas meningkat, energi yang meningkat, harga diri yang terlalu tinggi, kebutuhan tidur yang berkurang, dan fokus yang meningkat. Episode manik dapat menyebabkan perilaku agresif dan tidak terkontrol.
Episode Depresif: Ditandai dengan kesedihan berlebihan, kelelahan, kehilangan minat, kesulitan berkonsentrasi, harga diri rendah, dan pikiran tentang menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Episode ini juga dapat mengganggu pola tidur.
Gangguan bipolar dikategorikan ke dalam beberapa tipe berdasarkan tingkat keparahan episode suasana hati:
Bipolar Tipe 1: Ditandai dengan episode manik atau depresif yang berlangsung selama beberapa minggu.
Bipolar Tipe 2: Melibatkan episode depresif sesekali dan episode hipomanik yang berlangsung setidaknya selama empat hari.
Siklotimia: Bentuk gangguan bipolar yang lebih ringan yang ditandai dengan perubahan suasana hati selama setidaknya dua tahun.
Artis Indonesia dengan Bipolar Disorder
Marshanda
Pada tahun 2009, Marshanda menghebohkan publik dengan mengunggah video yang mengungkapkan kesedihannya. Melalui video yang ramai dibicarakan masyarakan ini kemudian terungkap bahwa menderita gangguan bipolar atau bipolar disorder tipe 2.
Ibu dua anak ini mengungkap bahwa ia sering hiperaktif dan kondisi mentalnya berubah dengan cepat. Akibat kondisi ini, Marshanda terus mengelola kondisinya dengan obat-obatan dan berbagai perawatan.
Rachel Vennya
Pada 2020, Rachel Vennya mengejutkan publik lewat pernyataan resminya di media sosial bahwa ia didiagnosa mengidap bipolar. Sejak kecil, Rachel mengaku kesulitan mengontrol emosinya. Ia bahkan bisa tiba-tiba menangis dan melukai dirinya sendiri.
Meski demikian, ibu dua anak ini terus berusaha untuk tetap sembuh dan semangat agar dapat sembuh dari gangguan kesehatan mentalnya demi kedua anaknya.
Medina Zein
Medina Zein menjadi salah satu artis yang tengah menghadapi gangguan bipolar sejak tahun 2016. Gangguan ini menurutnya merupakan turunan dari ibunya, Tien Wartini. Meski demikian, ia tidak menyerah dan mengonsumsi obat-obatan hingga melakukan konsultasi dengan dokter untuk
Awkarin
Awkarin juga menjadi salah satu artis dengan bipolar disorder. Akibat gangguan ini, ia merasa merasa sangat kreatif sehingga harus terus dicurahkan. Saat gangguannya ini kambuh, Awkarin bahkan mengaku pernah mencoba bunuh diri di tahun 2018.
Menghadapi gangguan kesehatan mental ini, Awkarin memilih untuk berobat ke Rumah Sakit Abdi Valuyo Jakarta untuk berkonsultasi dengan psikolog hingga kemudian didiagnosa dengan gangguan bipolar ringan.
Itu dia pengertian mengenai bipolar disorder dan artis yang berjuang maupun berhasil sembuh dari gangguan bipolar. Gangguan kesehatan mental ini tentunya dapat disembuhkan dengan berbagai konsultasi, pengobatan, dan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar. [fa]
Facebook
Twitter
Whatsapp