lifestyleHealth

Mengenal Carnivore Diet, Benarkan Bermanfaat dan Aman untuk Diterapkan?

Penulis Ashila Syifaa
Nov 23, 2025
Ilustrasi carnivore diet. (Foto: Freepik.com)
Ilustrasi carnivore diet. (Foto: Freepik.com)

ThePhrase.id - Sedang mencari diet yang efektif untuk menurunkan berat badan dan menemukan diet karnivor atau carnivore diet? Diet ini beberapa kali ramai dibicarakan karena pendekatannya yang unik dan memunculkan beragam tanggapan. Alasannya, diet karnivor merupakan diet yang terbatas pada daging dan produk hewani lainnya seperti ayam, ikan, dan telur, dengan tujuan untuk mengurangi karbohidrat.

Diet karnivor merupakan tipe diet keto atau ketogenic yang fokus pada pengurangan karbohidrat. Namun, berbeda dari diet keto, diet karnivor benar-benar menghilangkan semua makanan yang tidak berasal dari hewan, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Maka dari itu, diet ini sering disebut sebagai zero carb diet atau diet nol karbohidrat.

Beberapa mengklaim bahwa diet ini dapat mempercepat penurunan berat badan, memperbaiki mood, hingga mengontrol gula darah. 

Diet ini memang bukan hal yang baru, pada tahun 1700-an dokter bedah militer asal Skotlandia, John Rollo, mengenalkan diet daging ini untuk mengobati pasien dengan diabetes, pengurangan konsumsi karbohidrat membantu menurunkan gula darah pada pasien.

Lalu bagaimana cara bekerjanya carnivore diet?

Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh. Ketika mengonsumsinya, tubuh akan mengubahnya menjadi gula atau glukosa yang digunakan sebagai energi dalam tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan di otot dan liver, yang sisa glukosa akan diubah menjadi lemak. Sehingga, ketika berhenti mengonsumsi karbohidrat, tubuh mengubah lemak menjadi ketones yang digunakan untuk energi. Hal ini juga menjadi alasan mengapa diet karnivor dapat mempercepat penurunan berat badan.

Namun sayangnya, Healthline menjelaskan bahwa tidak ada studi terkontrol yang dapat mendukung klaim bahwa diet karnivor dapat membantu mengatasi masalah kesehatan.

Diet ini dinilai tak mengandung nutrisi yang bermanfaat, seperti serat dan senyawa nabati seperti antioksidan, sehingga bagi beberapa orang diet ini mungkin tidak aman untuk diterapkan.

Tak hanya itu, terdapat berbagai risiko karena dapat kekurangan nutrisi lainnya, bahkan dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, seperti:

  • Masalah jantung, tingginya lemak yang dikonsumsi dari diet ini dapat meningkatkan kolesterol jahat yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Kanker, beberapa penelitian mengaitkan kelebihan konsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko kanker kolon dan kanker rektum 
  • Masalah pencernaan, daging merupakan salah satu makanan yang cukup lama untuk diolah sehingga dapat menyebabkan sembelit. Ditambah dengan kurangnya konsumsi serat yang membantu melancarkan pencernaan.
  • Masalah fungsi ginjal, mengonsumsi makanan tinggi protein hewani dapat memberikan tekanan tambahan pada ginjal, yang dapat memengaruhi fungsi penyaringan dalam jangka panjang, hingga meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

[Syifaa]

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic