regional

Mengenal Desa Adat Todo, Pusat Peninggalan Kerajaan Manggarai

Penulis Ashila Syifaa
Aug 23, 2024
Desa Adat Todo yang terletak di dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan lembah di sekelilingnya. (Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/Yogi Wirawan)
Desa Adat Todo yang terletak di dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan lembah di sekelilingnya. (Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/Yogi Wirawan)

ThePhrase.id – Desa Adat Todo adalah salah satu perkampungan tradisional yang terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kampung ini terkenal dengan budaya dan tradisi yang masih sangat kental dan keindahan alamnya yang tiada dua.

Kampung ini terletak di dataran tinggi yang berbatasan langsung dengan lembah di sekelilingnya. Jarak Desa Adat Todo dari Labuan Baju sekitar 3-4 jam perjalanan tergantung kondisi kepadatan lalu lintas. 

Perkampungan tradisional ini dianggap sebagai salah satu pusat suku Manggarai karena menjadi tempat peninggalan kerajaan Manggarai, yang dikenal dengan nama Todo. Hingga saat ini, masyarakat Kampung Todo masih menjalankan tradisi leluhur mereka, termasuk ritual-ritual adat yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Tradisi dan keaslian dari masyarakat Manggarai masih terlihat dari arsitektur rumah adatnya yang masih dilestarikan. Di Desa Adat Todo ini terdapat 7 rumah adat dan 1 rumah utama yang memiliki tandung menandai sebagai rumah pemimpin. 

Rumah adat ini disebut Mbaru Niang yang berbentuk kerucut dengan lima tingkat dengan masing-masing memiliki fuingsi tersendiri.

Uniknya, rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan diikat dengan tali rotan. Hal ini, menunjukkan keahlian dan kearifan lokal masyarakat setempat. 

 

Tak sekadar sebagai tempat tinggal saja, rumah adat Mbaru Niang juga menjadi simbol persatuan dan keharmonisan dalam komunitas Manggarai.

Peninggalan lainnya yang dapat dilihat di Kampung Todo salah satunya adalah gendang. Namun berbeda dari gendang pada umumnya, gendang di sini terbuat dari kulit manusia. 

Menurut penanggung jawab pariwisata di Desa Adat Todo, gendang ini memiliki kisah yang berarti bagi kerajaan-kerajaan Manggarai. Gendang tersebut terbuat dari kulit wanita cantik dan sakti yang dulunya diperebutkan oleh tiga kerajaan. 

Mengenal Desa Adat Todo  Pusat Peninggalan Kerajaan Manggarai
Lima buah meriam yang berjajar di depan jalan sebelum masuk ke alaman desa. (Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/Yogi Wirawan)

Selain itu, pengunjung juga dapat melihat lima buah meriam yang berjajar terletak di depan jalan masuk halaman desa tersebut. 

Desa Todo menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menarik di NTT. Wisatawan yang datang dapat menyaksikan langsung kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, mengenal lebih dekat tradisi, serta menikmati keindahan alam sekitar.

Meskipun pariwisata semakin berkembang, masyarakat Kampung Todo tetap berusaha menjaga keaslian budaya dan lingkungan mereka. Mereka berupaya mengelola pariwisata secara berkelanjutan, agar tidak merusak tatanan sosial dan alam sekitar.

Seperti banyak desa adat lainnya di Indonesia, Kampung Todo juga menghadapi tantangan modernisasi yang bisa mengancam kelestarian budaya dan tradisi mereka. Namun, masyarakat setempat bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya ini agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Dengan pesona budaya dan sejarahnya, Kampung Todo diharapkan terus menjadi salah satu ikon pariwisata budaya di NTT yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan tradisi yang tak ternilai. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic