lifestyleCoffee

Mengenal Dirty Coffee: Sejarah, Rasa, dan Cara Membuatnya

Penulis Firda Ayu
Jan 27, 2025
(Foto: 43factory.coffee)
(Foto: 43factory.coffee)

ThePhrase.id – Diantara banyaknya tren kopi yang tengah naik daun, salah satu yang menarik untuk dicoba para pecinta kopi adalah dirty coffee. Dengan tampilan yang sekilas mirip dengan dalgona coffee, kopi satu ini memiliki keunikan tersendiri, lho.

Penasaran dengan keunikan dirty coffee? Yuk kenalan dengan dirty coffee, tren kopi yang tengah naik daun satu ini.

Memiliki arti harfiah ‘kopi kotor’, dirty coffee bukanlah membuat kamu memakan kopi yang kotor dan tidak higienis. Nama ‘dirty’ berasal dari tampilan minuman ini di mana espresso yang pekat mengotori lapisan susu putih dingin. Kombinasi ini menjadi ciri khas visual ‘dirty coffee’.

Melansir Barista Magazine, kisah dirty coffee bermula pada musim panas tahun 2010. Minuman ini diciptakan oleh Katsuyuki Tanaka, seorang barista dan pemilik Bear Pond Espresso di Tokyo. Katsuyuki menciptakan ‘dirty coffee’ setelah mendengar keluhan pelanggannya bahwa iced latte yang dibawa pulang menjadi encer karena es batu yang mencair.

Dari sinilah, Katsuyuki mulai bereksperimen menciptakan kopi dingin tanpa es yang tetap nikmat meski diminum perlahan. 

Resep dirty coffee yang authentic

Memiliki nama yang unik, bahan pembuatan dirty coffee mirip dengan café latte, yaitu menggunakan kopi dan susu.

Yang membuat kopi satu ini berbeda adalah cara meraciknya. Jika proses pembuatan café latte dimulai dengan menuangkan espresso kemudian menambahkan susu, maka berbeda dengan dirty coffee.

Untuk meracik dirty coffee, kamu perlu menuangkan susu terlebih dahulu kemudian menambahkan espresso. Bahkan, Katsuyuki juga membagikan resep autentik dari dirty coffee. Bagaimana resepnya?

Katsuyuki menggunakan susu mentah dengan kandungan lemak minimal sebanyak 3.6%. Kemudian, ia menggunakan biji kopi Flower Child campuran khas kedai kopinya, Bear Pond Espresso. Meski menggunakan bahan berkualitas, membuat dirty coffee dengan cita rasa lezat memerlukan skill barista tinggi.

Susu yang dibuat harus dalam keadaan dingin, sementara espresso dalam keadaan hangat. Espresso juga harus disiapkan kental menggunakan biji kopi yang digiling sangat halus kemudian ditamp atau dipadatkan dengan tekanan tinggi.

Katsuyuki juga menyebut bahwa yang membuat dirty coffee ini authentic sesuai dengan resep yang ia ciptakan adalah adanya dua lapis espresso atau two espresso rings. Untuk membuat dua lapisan espresso ini, kamu perlu menuangkan espresso langsung ke atas susu dingin untuk menciptakan cincin pertama.

Untuk menghasilkan cincin kedua, kamu perlu menambahkan sedikit susu dingin hingga hampir penuh, dilanjut dengan satu shot espresso di atasnya untuk membentuk lapisan cincin kedua.

Kopi satu ini menawarkan cita rasa kopi berlapis. Seruputan pertama menghadirkan rasa espresso yang kuat dan kaya seperti dark chocolate. Selanjutnya, lapisan rasa susu yang manis dan creamy mulai mendominasi menciptakan keseimbangan antara espresso yang kuat dengan kelembutan susu.

Cocok dinikmati perlahan, rasa susu dan espresso pada dirty coffee akan benar-benar menyatu setelah beberapa menit. Dibuat tanpa es, hal ini membuat dirty coffee memiliki sensasi seperti latte dingin, tetapi dengan intensitas rasa kopi yang tidak berkurang.

Untuk menikmati kopi unik satu ini tak perlu jauh-jauh ke Tokyo. Meski belum banyak kedai kopi yang menawarkan dirty coffeeNibble menyebut bahwa beberapa café telah menghadirkan menu ngetren satu ini. Sebut saja, Bakerman yang memiliki beberapa cabang di Jakarta, Stuja Coffee yang terletak di Kawasan Cipete, dan The Morning Person yang terletak di area Gading Serpong.

Gimana? Tertarik mencoba dirty coffee? [fa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic