lifestyle

Mengenal Dispepsia, Penyakit yang Sering Muncul Setelah Lebaran

Penulis Nadira Sekar
May 09, 2022
Mengenal Dispepsia, Penyakit yang Sering Muncul Setelah Lebaran
ThePhrase.id - Pada hari Idul Fitri atau Lebaran, banyak sekali ragam kuliner yang disajikan. Setelah berpuasa selama sebulan, tak heran jika masyarakat tergiur untuk mengkonsumsi semua sajian makanan yang disediakan.

Foto: Ilustrasi Dispepsia (pexel.com photo by cottonbro)


Namun, setelah berpuasa selama sebulan, ternyata ada salah satu penyakit sering muncul setelah Lebaran. Menurut salah satu unggahan TikTok dari dokter muda, Ayman Alatas, dispepsia menjadi salah satu penyakit terbanyak yang ditemukan di IGD setelah Lebaran.

https://www.tiktok.com/@aymanalts/video/7093125041105243419?is_copy_url=1&is_from_webapp=v1&lang=en

Apa itu penyakit Dispepsia yang banyak dirasakan masyarakat pasca Lebaran?

Melansir halodoc.com, Dispepsia merupakan suatu kondisi yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas karena penyakit asam lambung. Dispepsia dapat diakibatkan oleh banyak hal, termasuk makan terlalu banyak serta mengkonsumsi makanan yang terlalu berlemak, berminyak dan pedas.

Penyebab dispepsia lainnya juga termasuk konsumsi kafein, alkohol, coklat atau minuman berkarbonasi, merokok, perasaan cemas, serta efek samping dari antibiotik tertentu, pereda nyeri, dan suplemen zat besi.
Gejala Dispepsia

Seorang yang mengidap dispepsia dapat mengalami berbagai gejala, seperti:

  • Rasa cepat kenyang saat makan

  • Kembung dan begah setelah makan

  • Timbul rasa tak nyaman di bagian ulu hati

  • Rasa terbakar atau panas di ulu hati

  • Mual dan kadang disertai dengan muntah


Penanganan Dispepsia

Untuk penanganan Dispepsia dapat dilakukan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Seorang yang memiliki gejala ringan dapat melakukan perubahan gaya hidup seperti:

  • Membatasi konsumsi makanan yang dapat menyebabkan terjadinya dispepsia.

  • Makan dalam porsi yang kecil, tetapi sering dan dianjurkan untuk makan 5-6 kali sehari.

  • Membatasi konsumsi kafein dan alkohol.

  • Menghindari penggunaan atau konsumsi anti nyeri seperti aspirin dan ibuprofen. Gunakan anti nyeri lain yang lebih aman bagi lambung seperti parasetamol.

  • Mengontrol stres dan rasa cemas.


Namun, jika dispepsia sudah menimbulkan rasa nyeri yang amat hebat, mungkin dokter akan memberikan obat-obatan untuk membantu mengurangi rasa nyeri tersebut. Obat-obatan ini termasuk:

  • Obat ini melawan efek asam lambung. Beberapa obat termasuk Alka-Seltzer, Maalox, Rolaid, Riopan dan Mylanta yang termasuk obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter.

  • Proton Pump Inhibitors (PPI). Obat golongan ini dapat mengurangi produksi asam lambung.

  • H-2 receptor antagonists (H2RAs) untuk mengurangi produksi asam lambung.

  • Prokinetik dapat membantu proses pengosongan lambung.

  • Antibiotik, pemberiannya dilakukan jika dispepsia disebabkan oleh infeksi.

  • Anti-deperesan atau anti-anxiety dapat digunakan juga untuk menghilangkan rasa tidak nyaman yang diakibatkan dispepsia dengan menurunkan sensasi nyeri yang dialami.


[nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic