lifestyleHealth

Mengenal Emotional Baggage, Emosi yang Terpendam dari Masa ke Masa

Penulis Ashila Syifaa
Feb 10, 2024
Ilustrasi seseorang yang memiliki emotional baggage. (Foto: Pexels/Alex Green)
Ilustrasi seseorang yang memiliki emotional baggage. (Foto: Pexels/Alex Green)

ThePhrase.id - Setiap orang pastinya memiliki trauma dan emosi yang terpendam dengan cara menghadapi yang berbeda-beda. Namun, jika perasaan tersebut terus menghantui dan menimbulkan perasaan terperangkap hingga membebani diri sendir, hal ini kerap disebut sebagai emotional baggage.

Mungkin istilah emotional baggage terdengar asing bagi beberapa orang, namun istilah tersebut sering dijadikan stigma buruk untuk menjelaskan keadaan orang yang memiliki banyak masalah sebagai “orang dengan emotional baggage yang berat”.

Pasalnya, emotional baggage mengacu pada masalah emosional yang belum terselesaikan, pemicu stres, rasa sakit, dan kesulitan yang kita alami terus menyita ruang dalam pikiran kita dan memengaruhi diri sendiri dan hubungan kita.

Kemudian menurut, Sabrina Romanoff, PsyD, psikolog klinis, dan profesor di Universitas Yeshiva, secara klinis emotional baggage merupakan trauma yang belum terproses atau terselesaikan dari masa ke masa yang menumpuk.

Dr. Romanoff menjelaskan terdapat beberapa tanda dan gejala sesorang memiliki trauma yang belum terselesaikan.

Ketidakpercayaan

Seseorang yang memiliki emotional baggage akan memiliki rasa ketidakpercayaan dalam hubungan dengan orang terdekat. Hal ini karena terdapat terluka di masa lalu yang dijadikan sebagai contoh atau panduan dalam hubungannya saat ini.

Pengalaman masa lalu yang menyakitkan dapat menyebabkan stres, keraguan, dan masalah kepercayaan. Ketidakpercayaan juga bisa menjadi hasil dari orangtua yang tidak jujur atau hanya terpapar dengan hubungan yang tidak dipenuhi dengan adanya kepercayaan. Ini dapat muncul melalui kesulitan dengan komitmen dan tidak adanya rasa emosional denagan pasangan atau orang terdekat.

Seseorang yang tidak bisa percaya pada orang lain mungkin mencoba untuk mengontrol berbagai aspek hubungan untuk merasa aman dan mendapatkan jaminan.

Ketakutan dan Paranoid

Ketika berperilaku berdasakan pengalaman masa lalu yang menyakitkan, kemungkinan besar akan mengalami rada ketakutan atau paranoid bahwa mereka mungkin terjadi lagi.. Jika tidak dapat maju dari trauma itu, mungkin merasa bahwa keterobsesan dengan pengalaman-pengalaman tersebut membantu menghindari rasa sakit di masa depan.

Orang yang memiliki trauma mungkin akan mulai menjalani hidup dengan terbatas yang mencegah dari diri agar tidak menjadi rentan atau terluka lagi. Namun, pikiran dan perilaku ini hanya membuat lebih sulit untuk terhubung dan menikmati hubungan. 

Kemarahan dan Frustrasi

Bagi orang dengan trauma, sudah biasa untuk memikirkan hal terburuk yang terjadi pada mereka yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk tetap berada dalam momen saat ini dan menahan untuk sepenuhnya menjalani hidup dan berhubungan orang lain.

Terus-menerus terhambat oleh masa lalu dapat menyebabkan perasaan kemarahan dan frustrasi yang tersisa, yang mungkin ditujukan kepada diri sendiri, pasangan saat ini, teman, atau anggota keluarga.

Rasa Bersalah dan Penyesalan

Merekan dapat cenderung untuk berulang kali memikirkan masa lalu atau masalah saat ini yang belum dapat selesaikan. Mungkin juga merasa menyesal tentang keputusan yang telah dibuat di masa lalu atau merasa bersalah atas perilaku.

Pikiran yang merenung terjadi secara otomatis. Orang yang mengalaminya biasanya merasa lelah oleh mereka dan ingin menghentikannya, tetapi merasa terjebak. 

Agar dapat membantu diri sendiri atau orang lain untuk menghadapi perasan-perasaan yang diamai oleh seseorang yang memiliki emotional baggage, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan.

Salah satunya adalah dengan mengubah presepsi dan mencoba memahami pengalaman tersebut agar dapat mengubah diri jadi lebih kuat. Selain itu, juga berusaha untuk tetap fokus dengan hal yang ada pada saat ini daripada selalu memikirkan hal yang terjadi di masa lalu. [Syifaa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic